Jember, Aktual.com – Dua pasar tradisional di Kabupaten Jember menjadi sasarab operasi pasar minyak goreng curah. Operasi yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jember ini mentargetkan pasar Kalisat dan Sukowono beberapa waktu lalu.

Menurut Kepala Disperindag Jember Bambang Saputra, pasca diterapkannya kebijakan baru dari pemerintah pusat, kondisi minyak goreng curah pasokannya hampir berkurang sekitar 50%.

“Alhamdulillah kami bersama PT Rajawali Nusindo melaksanakan operasi pasar murah yang ditempatkan di pasar tradisional Kalisat dan pasar tradisional Sukowono, dimana minyak goreng curah dari PT Rajawali Nusindo disalurkan kepada para pedagang minyak goreng curah yang ada di dua pasar itu,” kata Bambang.

Data yang ada menyebutkan, Pasar Kalisat mendapatkan alokasi 3,5 ton minyak goreng curah. Sedangkan di Pasar Sukowono mendapatkan alokasi 2 ton.

Khusus yang di pasar Sukowono, pelaksanaan operasi pasar ini bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi para pedagang dan pengunjung di pasar.

“Alhamdulillah ada 178 orang yang tervaksinasi dan kegiatan operasi pasar nigor curah ini. Jika selama kondisinya masih seperti ini, dengan stok yang sangat terbatas. kami akan berupaya menggandeng distributor minyak goreng curah, khususnya PT Rajawali Nusindo untuk bisa memberikan pasokan minyak goreng curah di pasar-pasar tradisional Kabupaten Jember,” ungkapnya.

Hal ini merupakan tindaklanjut dari Pemerintah Kabupaten Jember melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang mengumpulkan seluruh distributor se Jember, untuk melakukan koordinasi terkait stok migor curah di pasaran dan berlangsung di kantor Disperindag Jember pada, Rabu (30/03) kemarin.

“Kemarin kami mengumpulkan para distributor minyak goreng se Kabupaten Jember dan bertempat di Disperindag, intinya dalam rangka serap aspirasi dan untuk memenuhi komitmen dari para distributor minyak goreng khususnya minyak goreng curah dalam rangka pemenuhan kebutuhan minyak goreng persediaan minyak goreng curah di Kabupaten Jember,” ujar Bambang.

(aminudin aziz)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Aminuddin Aziz