Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengumpulkan sejumlah sesepuh partainya di sebuah hotel yang berada di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10) malam.

Airlangga mengatakan, kehadiran para ‘sesepuh’ Golkar ini merupakan rangkaian kegiatan ulang tahun partainya yang ke-54 yang jatuh pada hari ini, 20 Oktober.

“Ini mengingatkan kita pada 54 tahun perjalanan partai Golkar dan tentunya acara puncaknya besok, di Kemayoran dan akan dihadiri Presiden,” kata Airlangga kepada wartawan di lokasi.

Sejumlah tokoh yang hadir dalam acara ini antara lain adalah Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan, mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan mantan Menteri Penerangan Harmoko.

Sebagaimana diketahui, Din sempat menjabat sebagai Wakil Sekjen Partai Golkar (1998-2000) dan Wakil Ketua Fraksi Golkar MPR (2000). Sedangkan Jimly sempat menjabat sebagai Koordinator Hukum dan Perundangan DPP Golkar.

“Jadi tokoh-tokoh yang pernah membesarkan Golkar kita rangkul dan undang semua,” jelas Airlangga.

Selain nama-nama di atas, hadir pula tiga orang mantan Ketua Umum Golkar yang saat ini menduduki posisi ‘tetua’ di kepengurusan Airlangga, yaitu Aburizal Bakrie (Ketua Dewan Pembina), Agung Laksono (Ketua Dewan Pakar) dan Akbar Tanjung (Wakil Ketua Dewan Kehormatan).

“Kita ingin menunjukkan kekompakan dan soliditas partai karena dihadiri oleh semua ketua DPD Tingkat I se-Indonesia,” tambah Airlangga.

Sebagaimana diketahui, Golkar tengah dibayang-bayangi tindak pidana korupsi korporasi setelah Eni Saragih mengungkapkan adanya aliran dana kasus suap PLTU Riau-1 yang mengalir ke perhelatan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di penghujung 2017.

Hal ini diungkapkan oleh mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR itu kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Eni sendiri telah berstatus tersangka dalam kasus ini.

Selain Eni, politikus partai berlambang pohon beringin yang lain yang telah menjadi tersangka dalam kasus ini adalah mantan Sekjen Golkar dan Menteri Sosial Idrus Marham.

Senada dengan Airlangga, politikus Golkar Luhut Binsar Pandjaitan pun menekankan pada hal kekompakan internal partai. Menurutnya, semua elemen partai harus patuh pada komando Airlangga sebagai Ketua Umum.

“Semua harus kompak, saya ingatkan kalau kita mau Golkar ini bisa baik ya kita harus kompak,” ujar Luhut di lokasi yang sama dengan Airlangga.

Selain itu, Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) ini juga menghimbau agar kader-kader beringin untuk tidak melakukan “hal yang aneh-aneh dan macam-macam” hingga pelaksanaan Pemilu tahun depan.

“Saya pikir, Golkar harus menempatkan diri dan menjauhkan diri yang aneh-aneh. Jangan sampai golkar ada macam-macam,” tegasnya.

Ketika dikonfirmasi tentang perkataannya, Luhut menjelaskan,”Ya jangan ada korupsi-korupsi lagi lah.”

Ketika ditanya lebih spesifik apakah korupsi yang dimaksud adalah kasus korupsi PLTU Riau-1, Luhut menjawab,”Ya semua (kasus korupsi) lah.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan