Foto yang dirilis lewat akun Twitter resmi pemerintah Suriah pada Sabtu (14/4/2018) memperlihatkan ledakan terjadi di pinggiran Damaskus usai serangan udara Sekutu. AKTUAL/ ISTIMEWA

New York, Aktual.com – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah menolak resolusi yang diajukan Rusia terkait serangan yang dilakukan AS, Inggris dan Prancis ke Suriah, sejak Jum’at (13/4) lalu.

Resolusi ini berisi seruang untuk mengutuk serangan udara ke Suriah.

Dari 15 negara yang menjadi anggota DK PBB, hanya tiga yang menyetujui resolusi ini, yaitu Rusia, China dan Bolivia. Empat negara, yaitu Peru, Kazakhstan, Ethiopia dan Guinea menyatakan abstain.

Sementara delapan negara lainnya, termasuk AS, Perancis dan Inggris, menolak mentah-mentah resolusi ini.

Agar dapat disahkan, resolusi ini setidaknya harus didukung oleh sembilan negara dan tidak ditolak oleh satu pun dari lima anggota tetap DK PBB.

Resolusi yang dirancang Rusia ini hanya berisi lima paragraf, yang secara garis besar menyatakan kutukan terhadap “agresi terhadap Republik Arab Suriah dan sekutu-sekutunya dalam pelanggaran terhadap hukum internasional dan Piagam PBB”.

Selain itu, rancangan ini juga mendesak AS dan sekutunya untuk segera menghentikan serangan militer mereka terhadap Suriah dan menahan diri untuk tidak lagi menggunakan kekuatan militer di masa depan.

Dengan ditolaknya resolusi ini, Duta Besar Rusia untuk AS, Vassily Nebenzia berkata,”Ini adalah hari yang menyedihkan bagi dunia, bagi PBB dan Piagam (PBB), yang secara terang-terangan dilanggar”.

AS, Prancis dan Inggris melancarkan serangan peluru kendali (rudal) ke Suriah setelah munculnya laporan dugaan penggunaan senjata kimia di Douma, dekat Damaskus yang menjadi ibu kota Suriah, pada 7 April 2018 lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan