Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University Profesor Ma'mun saat menerangkan presentase UMKM di Indonesia dalam pra orasi ilmiah secara daring, Kamis (27/7/2023). ANTARA/Linna Susanti
Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University Profesor Ma'mun saat menerangkan presentase UMKM di Indonesia dalam pra orasi ilmiah secara daring, Kamis (27/7/2023). ANTARA/Linna Susanti

Jakarta, Aktual.com – Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Profesor Ma’mun, menyoroti pentingnya dorongan pemasaran kewirausahaan atau entrepreneurial marketing untuk meningkatkan kelas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dalam pra-orasi ilmiah secara daring, Kamis (27/7), Profesor Ma’mun menyampaikan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa pemasaran kewirausahaan menjadi faktor krusial dalam menjalankan program pemerintah untuk mendorong UMKM agar naik kelas.

Pemasaran kewirausahaan merupakan pendekatan pemasaran yang relatif baru dan lebih sesuai dengan keterbatasan sumber daya serta tantangan yang dihadapi oleh UMKM. Dalam upaya mengatasi masalah pemasaran yang dihadapi oleh UMKM, Profesor Ma’mun menyarankan agar Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menggunakan konsep entrepreneurial marketing sebagai acuan dalam program pengembangan UMKM naik kelas dan pemasaran digital.

“Kepada Kementerian Koperasi dan UKM disarankan agar entrepreneurial marketing dapat dijadikan sebagai referensi dalam program pengembangan UKM naik kelas dan pemasaran digital,” kata dia.

Dalam penelitiannya, Profesor Ma’mun membedah perbedaan konsep dan strategi antara pemasaran kewirausahaan dengan pemasaran tradisional atau konvensional. Pemasaran kewirausahaan berorientasi pada inovasi dan menggunakan pendekatan dari bawah ke atas, sedangkan pemasaran tradisional berfokus pada konsumen dan menggunakan pendekatan dari atas ke bawah.

Melalui metode pemasaran interaktif dan jaringan informal, pemasaran kewirausahaan memperoleh keunggulan dalam menghadapi tantangan pasar yang dinamis. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia mencapai 99,99 persen dari total unit usaha, namun hanya 0,01 persen di antaranya adalah perusahaan besar. Oleh karena itu, penting bagi UMKM untuk mengadopsi pendekatan pemasaran yang inovatif dan responsif.

Hasil penelitian Profesor Ma’mun menunjukkan bahwa penerapan pemasaran kewirausahaan di beberapa UMKM di Indonesia telah memberikan hasil yang baik.

“Dalam penelitian ditemukan bahwa penerapan entrepreneurial marketing secara umum telah menunjukkan kemampuan yang cukup baik,” katanya.

Meskipun begitu, masih ada beberapa indikator yang perlu ditingkatkan dalam implementasinya. Proses perbaikan secara berkesinambungan oleh para pelaku usaha sendiri maupun dukungan dari pemerintah menjadi kunci bagi kesuksesan UMKM dalam bersaing baik di pasar lokal maupun global.

Dengan adopsi pemasaran kewirausahaan yang efektif, diharapkan UMKM di Indonesia dapat mengalami peningkatan kelas, memiliki kesejahteraan yang lebih baik, dan tetap eksis di pasar yang semakin kompetitif. Sebagai sektor ekonomi yang berperan besar dalam pertumbuhan negara, pengembangan UMKM menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan pelaku industri guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Artikel ini ditulis oleh: