Jakarta, aktual.com – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menilai perlu peningkatan konektivitas dan koneksi orang ke orang antara Indonesia dan Azerbaijan yang dapat memperkuat jalinan hubungan sosial, budaya, ekonomi, dan bidang strategis lainnya.

“Hubungan antara Indonesia dan Azerbaijan sudah cukup kuat selama ini, namun perlu peningkatan konektivitas dan people to people connections,” kata Fadli dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Azerbaijan Jeyhun Bayramov, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/2).

Salah satu hal yang perlu disoroti, kata dia, yakni terkait potensi kerja sama di bidang pariwisata, utamanya mengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki berjuta potensi pariwisata.

Sebagai salah satu pelopor berdirinya Gerakan Non Blok (GNB) yang menjadi wadah bagi negara-negara dunia yang berkomitmen untuk mewujudkan perdamaian dan tidak beraliansi dengan blok manapun, Fadli menuturkan Indonesia memiliki ruang tersendiri dalam kancah internasional sebagai panutan negara yang menjunjung tinggi prinsip bebas aktif dalam politik luar negeri-nya.

Menurut dia, melalui Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Azerbaijan, saat ini telah terwujud interaksi yang cukup erat antara parlemen kedua negara.

“Dengan begitu, diharapkan hal tersebut dapat menjadi fondasi bagi penguatan kerangka kerja sama bilateral kedua negara dalam rangka mencapai tujuan bersama,” ujarnya.

Selain itu, Fadli mengapresiasi pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) presiden di Azerbaijan yang dilaksanakan tepat satu pekan sebelum Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov menyambut baik potensi kerja sama antara Indonesia dengan Azerbaijan dan berharap hal tersebut dapat terwujud lantaran Azerbaijan juga memiliki berbagai potensi wisata yang menarik.

Di sisi lain, dirinya juga menyatakan selamat kepada Indonesia atas dilaksanakannya pemilu serentak yang baru saja berlangsung dengan aman, damai dan demokratis. Kondisi itu, kata, dia diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia di era kepemimpinan baru.

Jeyhun pun mengucapkan terima kasih atas dukungan Indonesia selama ini, baik melalui jembatan diplomasi parlemen maupun dalam berbagai forum internasional, di mana Indonesia selalu mendukung upaya Azerbaijan dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayahnya.

Dia menjelaskan secara rinci perjuangan Azerbaijan membebaskan wilayah yang diduduki selama puluhan tahun dan bagaimana wilayah tersebut kini sedang dibangun kembali.

Ia juga berharap melalui GNB, hubungan Indonesia dan Azerbaijan dapat terjalin lebih erat, utamanya karena kedua negara sama-sama menjunjung prinsip luar negeri yang tak berpihak dengan blok manapun, serta berupaya mewujudkan perdamaian dan stabilitas global melalui dialog dan kerja sama.

Adapun pertemuan bilateral itu dilakukan di Gedung Kementerian Luar Negeri Azerbaijan, Baku, Azerbaijan, Jumat (23/2) di sela-sela kegiatan The 14th Plenary Session of Asian Parliamentary Assembly (APA).

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain