Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena mengatakan manajemen tata kelola air harus terintegrasi secara baik dari hulu ke hilir, karena terkait beragam produktivitas sektor perekonomian seperti lahan pertanian di berbagai daerah.

Dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (22/3), Michael menyampaikan kelestarian sumber daya alam serta pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang komprehensif dan terintegrasi dari hulu sampai hilir harus dikelola dengan baik.

“Untuk hulu dikelola dan dikuasai oleh Kementerian Kehutanan, sementara di tengahnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, sementara hilirnya dikelola oleh Kementerian Pertanian,” papar politisi Partai Demokrat tersebut.

Menurut dia, bila pengelolaan tersebut tidak dilakukan dengan baik dan benar, maka target untuk mewujudkan sejumlah pangan nasional yang telah dicetuskan oleh pemerintah bisa tidak tercapai.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah melakukan uji coba teknologi tata kelola air yang diharapkan dapat menjadi jalan keluar/ solusi efektif dan efisien untuk pengembangan lahan rawa dan lahan kering di Indonesia.

“Teknologi yang disebut dengan Sheet-Pipe System tersebut diuji coba di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Kemeterian Pertanian, Subang,” kata Staf Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian Ani Andayani.

Menurut dia, saat ini Indonesia terus mengejar dan melihat peluang dengan berbagai alplikasi teknologi untuk meningkatkan produktifitas pertanian tanah air.

“Kita semua tahu, Menteri Pertanian (Amran Sulaiman), tidak ingin lahan tidur berupa rawa dan lahan kering menjadi lahan terlantar dan tidak produktif. Dengan berbagai upaya kita sudah berhasil memanen padi di lahan rawa, namun tingkat produktivitas dan optimalisasi lahan masih kurang,” katanya.

Hingga saat ini, data yang dihimpun oleh Kementerian Pertanian bersama Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan rawa dan lahan kering di Indonesia sudah mencapai hampir dua juta hektare dari target pemerintah sebanyak empat juta hektare target pemerintah.

Tenaga Ahli Menteri Pertanian bidang Infrastruktur Pertanian Budi Indra Setiawan, memaparkan bahwa penjajakan teknologi Sheet-Pipe System ini sudah berlangsung selama tiga tahun.

Perusahaan yang mengembangkan teknologi ini, sudah berjanji melakukan studi kelayakan selama tiga kali musim tanam di Balai Besar Padi, Sukamandi, Jawa Barat.