Sejumlah prajurit TNI dari Kesatuan Raider mempersiapkan senjata sebelum menaiki pesawat yang akan mengangkut mereka menuju Poso di Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (23/1). Sekitar 1.000 orang prajurit dari Kesatuan Kopassus, Marinir, Raider, dan Kostrad akan bergabung dengan 2.000 personel gabungan TNI dan Polri yang sudah lebih dahulu ada di Poso untuk melancarkan operasi keamanan memburu kelompok sipil bersenjata. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/kye/16

Jakarta, Aktual.com – Dua prajurit TNI tertembak dalam kontak senjata antara tim Nanggala 8 Satgas Tinombala dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berlangsung di Kampung Maros, Desa Maranda, Kecamatan PPU, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Selasa (20/12), dimana salah satunya gugur.

“Dalam kontak senjata itu, dua orang anggota TNI kena tembakan. Satu orang akhirnya meninggal dunia dan satu lagi kondisinya kritis karena tembakan di punggung,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/12).

Menurut dia, prajurit TNI yang gugur tersebut bernama Pratu Yusuf Bahrudin.

Pratu Yusuf akhirnya meninggal dunia akibat tembakan yang bersarang di dadanya. Sementara Prada Imam Hanafi kondisinya kritis akibat luka tembak di punggungnya.

“Prada Imam sudah dibawa ke RSUD Poso untuk dirawat intensif,” katanya.

Diketahui ada empat orang diduga kelompok MIT yang terlibat dalam kontak senjata dengan tim satgas ketika itu.

Saat ini, tim satgas masih berupaya mengejar empat orang yang melarikan diri itu serta beberapa orang kelompok MIT yang masih tersisa. “Diperkirakan masih ada 10 hingga 15 orang yang tersisa di kelompok (MIT) tersebut.

Pihaknya menduga kondisi kelompok tersebut sudah terdesak karena kekurangan makanan dan amunisi.

(Ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby