London, Aktual.com – Duta Besar Republik Indonesia di Qatar Marsekal Madya TNI (Purn) Muhamad Basri Sidehabi mengimbau Komunitas Indonesia di Qatar untuk tetap tenang namun waspada serta terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di sekitarnya melalui berbagai sarana.
Komunitas Indonesia tidak perlu mengambil langkah-langkah yang berlebihan mengingat situasi di Qatar masih aman dan terkendali. Demikian Minister Counsellor KBRI Qatar, Boy Dharmawan, Rabu (7/6).
Dubes melakukan koordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan warga Indonesia. Hal itu ditekankan terkait pemutusan hubungan diplomatik negara-negara Saudi Arabia, Persatuan Emirat Arab, Bahrain, Mesir dan Yaman dengan Qatar dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di kompleks Al Khor Community, Kota Alkhor sekitar 60km dari Ibu Kota Doha kemarin.
Menurut tokoh diaspora, Said Malawi yang juga karyawan migas, Qatar Gas yang bermukim dua dekade di Al Khor, sebagian besar tenaga kerja ahli Indonesia bermukim pada Al Khor Community dan konon ini merupakan komunitas diaspora Indonesia terbesar di dunia.
Kunjungan ke Alkhor tersebut merupakan upaya KBRI menunjukan kepada WNI di Qatar bahwa kondisi politik dan keamanan berjalan normal seperti biasanya. Dubes didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya dan Pelaksana Fungsi Politik, Boy Dharmawan juga melakukan pemantauan langsung di berbagai tempat, jalan jalan dan kondisi pusat pebelanjaan dan keramaian lainnya.
Sampai hari ini kondisi politik dan keamanan pada umumnya berjalan normal, tidak terdapat tanda meningkatnya eskalasi politik dan keamanan meski demikian terdapat peningkatan jumlah keamanan khususnya kawasan yang dianggap penting. Seperti di pusat pemerintahan, tempat ibadah, bandara, stasiun, terminal bis, fasilitas publik dan pusat perbelanjaan yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat.
Menurut Dubes Basri, KBRI mempersiapkan langkah antisipasi guna mengantisipasi kondisi di lapangan. “Dubes adalah orang terakhir yang akan meninggalkan Qatar”, ujar mantan Pilot F-16 pertama Indonesia ini guna meyakinkan masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi kondisi politik dan keamanan.
“Kondisi politik ini sudah terjadi pada tahun 2014 lalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” ujarnya. Mantan anggota DPR ini mengatakan, persiapan dilakukan KBRI mengingat jumlah WNI di Qatar yang relatif cukup besar.
Berdasarkan informasi International Organisation for Migration (IOM) jumlah WNI pada tahun 2015 sekitar 43 ribu tersebar di seluruh Qatar, terutama di Al Khor, Dukhan, Umm Said, Al Shamal, Doha dan daerah di sekitarnya.
Terkait dengan situasi di kawasan, Dubes Basri menyampaikan posisi pemerintah Indonesia dengan prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini.
Indonesia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah ini. Indonesia menekankan kembali semua negara untuk menghormati prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain.
Indonesia mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global. (ant)
Artikel ini ditulis oleh: