Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi ini bergerak menguat jelang rilis data tenaga kerja nonpertanian (Non Farm Payroll/NFP) Amerika Serikat hari ini.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan kinerja ketenagakerjaan menjadi salah satu indikator awal ekonomi AS yang saat ini dikhawatirkan akan menuju resesi.

“Kinerja ketenagakerjaan juga menjadi salah satu indikator yang dipertimbangkan The Fed (Federal Reserve) dalam keputusan suku bunganya. Suku bunga biasanya akan naik dengan data ketenagakerjaan yang semakin solid,” ujar Lana, Jumat (5/4).

Klaim tunjangan pengangguran (jobless claims) di AS untuk minggu yang berakhir pada 30 Maret 2019 lalu, tercatat turun 10.000 menjadi 202.000 dari minggu sebelumnya yang tercatat 212.000, dan dibawah ekspektasi pasar 216.000. Kinerja mingguan ini juga merupakan minggu yang terendah sejak 6 Desember 1969.

Kinerja ketenagakerjaan kembali menguat dan kemungkinan tingkat pengangguran bisa kembali turun dari 3,8 persen pada Februari 2019, dari sebelumnya empat persen pada Januari 2019.

Artikel ini ditulis oleh: