Jakarta, Aktual.co —Lebih dari 500 pendukung Ikhwanul Muslim ditahan pasca-bentrokan meletus saat HUT Arab Springs tahun 2011. Jumlah itu terbesar dalam operasi polisi Mesir selama beberapa bulan terakhir. Dua puluh orang, sebagian besar pengunjuk rasa, tewas pada Minggu (25/1) ketika pengunjukrasa terlibat bentrok dengan pasukan keamanan. Simpatisan Ikhwanul Muslimin berunjuk rasa menentang pemerintahan Presiden Abdel Fatah el-Sisi dalam peringatan empat tahun penggulingan Hosni Mubarak.

Para pedukung pengganti Mubarak, Mohamed Moursi, terlibat bentrokan secara rutin dengan pasukan keamanan sejak ia digulingkan oleh panglima militernya saat itu, Sisi pada Juli 2013. Kelompok-kelompok HAM berulang kali mengecam penggunaan “kekuatan yang berlebihan” oleh pihak berwenang untuk menghentikan unjuk rasa oposisi. “Kami menangkap 516 pendukung kelompok Ikhwanul Muslimin yang terlibat dalam penembakan, penempatan bahan peledak, dan pemboman beberapa fasilitas pada Minggu,” kata Menteri Dalam Negeri Mesir Mohamed Ibrahim.

Penahanan itu adalah yang terbesar dalam operasi polisi terhadap para pendukung Moursi dalam satu hari sejak Sisi berkuasa setelah menang dalam pemilu Mei tahun lalu. Ikhwanul Muslimin membantah tuduhan-tuduhan pemerintah bahwa mereka terlibat serangan-serangan terhadap pasukan keamanan.