Polisi menghalau massa yang melakukan tindakan anarkis saat Simulasi Pengamanan Pilkada Serentak 2015 di lapangan Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Dalam simulasi tersebut petugas mempraktekkan pengamanan Pilkada 2015 dengan skenario terjadinya kerusuhan serta tindakan anarkis karena para simpatisan calon Gubernur dan Wakil Gubernur tidak terima dengan hasil perhitungan suara. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jayapura, Aktual.com – Tercatat empat orang mengalami luka panah dan 10 honai atau rumah khas masyarakat pegunungan Papua dibakar dalam pertikaian antar pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal membenarkan terjadinya aksi saling menyerang antar pendukung, yakni pendukung pasangan nomor urut satu yang dibantu pendukung calon wakil bupati dari no urut dua dengan pendukung pasangan no urut 3.

“Memang benar telah terjadi aksi saling menyerang antar pendukung sejak Minggu pagi (2/7) sekitar pukul 05.15 WIT yang diawali penyerangan dilakukan pendukung no 1 dibantu calon wakil bupati no 2 ke posko pemenangan paslon no 3 yang berada di Kampung Pagaleme, Distri Pagaleme,” kata Kombes Kamal, Minggu (2/7).

Pilkada di Kabupaten Puncak Jaya diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni no urut 1 paslon Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo-Rinus Telenggen dan Yuni Wonda-Deinas Geley.

Dikatakan aksi saling serang itu menggunakan panah berawal sekitar pukul 03.00 WIT massa no urut 1 melepaskan panah ke posko pemenangan pasangan no urut 3 namun tidak diindahkan sehingga sekitar pukul 05.15 WIT mereka menyerang posko tersebut hingga terjadi aksi saling serang yang menyebabkan empat orang mengalami luka panah.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu