Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan (Anadolu Agency)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada Jumat(1/3) bahwa krisis di Gaza merupakan bukti runtuhnya tatanan global saat ini, seraya merujuk pada konflik di Suriah, Yaman, Libya dan Ukraina.

“Sistem internasional saat ini, tanpa konsep fundamental seperti solidaritas, keadilan dan kepercayaan tidak dapat memenuhi tanggung jawab minimal sekalipun,” katanya dalam pidatonya di acara itu yang digelar di pesisir Mediterania bagian selatan Turki.

“Yang terjadi di Gaza bukanlah sebuah konflik, itu adalah genosida, karena perang pun bahkan memiliki aturannya sendiri,” katanya, seraya menambahkan: “Saya sedang berbicara tentang pengkhianatan, penargetan secara tidak terhormat, kebiadaban yang tidak memiliki rasa hormat.”

Dia menggarisbawahi kebutuhan “mendesak” untuk mendirikan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan integritas teritorial dan ibu kotanya di Yerusalem Timur berdasarkan perbatasan yang ditetapkan pada 1967.

“Masyarakat global hanya dapat membayar utangnya kepada rakyat Palestina melalui pembentukan Negara Palestina,” katanya menambahkan.

Dia mengatakan bahwa Turki “melihat barbarisme yang dilakukan Israel dengan keprihatinan yang mendalam,” dan mengatakan bahwa yang dia maksud adalah “barbarisme pengecut yang menargetkan warga sipil yang sedang mengantre untuk mendapatkan bantuan.”

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Firgi Erliansyah