Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Erick Thohir ikut merespons isu bursa calon menteri keuangan pada pemerintahan Prabowo Subianto, di mana tak ada nama Sri Mulyani.

Dikabarkan, Sementara ini pasangan nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming masih unggul dalam real count KPU. Perolehan suaranya selisih jauh dari dua pasangan lain.

Erick mengakui telah mendengar empat nama calon menkeu tersebut, yang keempatnya adalah bankir. Bahkan, salah satu di antaranya merupakan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo yang merupakan rekan kerja Erick sehari-hari.

“Saya enggak tahu, mesti tanya pemerintahan ke depan. Kayaknya calonnya ada 4 deh, Pak Budi menkes (Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin), Pak Tiko (Wamen BUMN Kartiko), Pak Mahendra (Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar), Pak Royke (Direktur Utama BNI Royke Tumilaar). Ya, figur-figur yang sangat bagus menurut saya,” komentar Erick, Minggu (3/3).

“Empat-empatnya bagus… Wah, saya bukan posisinya untuk menilai itu (siapa dari keempat calon tersebut yang lebih pantas). Pasti ada otoritas yang lebih mengerti,” sambungnya.

Keempat nama yang mencuat ini dikantongi dari sederet sumber media asing Bloomberg. Mereka mengklaim Prabowo sedang menimbang-nimbang siapa yang cocok menjadi bendahara negara jika dirinya dan Gibran Rakabuming Raka resmi menang di Pilpres 2024.

Media asing Bloomberg juga mengungkapkan alasan Prabowo tak memilih Sri Mulyani menjadi calon menteri keuangan. Pasalnya, sosok yang terpilih nanti punya tugas besar membantu Prabowo menghadapi berbagai risiko geopolitik, khususnya gangguan rantai pasok global imbas persaingan AS-China

“(Prabowo) mencari teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan untuk janji-janji kampanyenya, sembari menjunjung tinggi kehati-hatian fiskal,” tulis media asing tersebut.

“Orang tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang sangat penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, juga mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana pengeluaran besar Prabowo,” tandas Bloomberg.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Ilyus Alfarizi