Ilustrasi - Gula pasir produk Bulog.

Jakarta, Aktual.com – Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan alasannya mencopot Budi Waseso sebagai direktur Bulog adalah rotasi yang wajar.

“Enggak ada apa-apa, rotasi seperti biasa,” kata Erick usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta Pusat, Senin (4/12).

Erick mengatakan pihaknya memang ingin menyinergikan Bulog dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) serta Kementerian Pertanian. Itulah yang melandasi rotasi Buwas.

“Yang nanti juga diharapkan Kementerian Keuangan dan semua menyetujui Bulog kembali sebagai stabilisator. Makanya, pimpinan atau ketua dewan pengawasnya (Dewas Bulog) Pak Arief (Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi) sekarang dan tentu pimpinan yang baru Pak Bayu (Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi),” tutupnya.

Buwas mengatakan dirinya dicopot saat melakukan kunjungan kerja ke Aceh. Kunker ini dalam rangka meninjau ketersediaan beras di gudang penyimpanan Kabupaten Aceh Besar sekaligus mengikuti Musyawarah Nasional Pramuka di Banda Aceh.

Menurutnya, pencopotan dirinya karena masa bakti di Bulog sudah habis dan hal itu juga jadi kewenangan Menteri BUMN Erick Thohir. Setelah itu, Buwas mendapat amanah untuk menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk alias SIG.

“Itu biasa (kalau diganti). Saya itu sudah 5 tahun, kontrak saya itu sudah selesai di bulan April. Tapi ternyata diperpanjang dan diangkat kembali, itu sifatnya terserah Kementerian BUMN, kalau sekarang saya ditugaskan di tempat baru ya itu biasa,” tutur Buwas usai menghadiri Munas Pramuka di Gedung Balee Meuseuraya Aceh, Senin (4/12).

Akan tetapi, Buwas mengaku tak mengetahui jika dirinya tiba-tiba ditunjuk jadi komisaris utama PT Semen Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Bahkan, ia tidak tahu menahu soal agenda RUPSLB tersebut karena kewenangan ada di tangan Erick.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Ilyus Alfarizi
Editor: Jalil

Tinggalkan Balasan