Jakarta, Aktual.com – Facebook pada Selasa (14/3) WIB, melarang pihak pengembang peranti lunak menggunakan data jaringan sosial secara besar untuk menciptakan alat mata-mata, menghentikan sebuah proses yang telah dieksploitasi oleh kepolisian Amerika untuk melacak pengunjuk rasa.

Facebook, unit Instagram dan pesaingnya Twitter mendapat kecaman tahun lalu dari pendukung kebebasan setelah Persatuan Kebebasan Warga Amerika (ACLU) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa polisi menggunakan data lokasi dan informasi lain dari pengguna untuk memata-matai pengunjuk rasa di tempat-tempat seperti Ferguson, Missouri.

Dalam menanggapi laporan ACLU, perusahaan mematikan akses data Geofeedia, perusahaan penyedia data yang berbasis di Chicago yang mengatakan bekerja dengan organisasi untuk memanfaatkan media sosial, tapi kebijakan Facebook tidak secara eksplisit melarang penggunaan semacam itu pada data di masa depan.

“Tujuan kami adalah untuk membuat kebijakan kami eksplisit,” kata Wakil Direktur Privasi Facebook Rob Sherman dalam sebuah unggahan di jaringan sosial. Ia tidak segera bersedia untuk wawancara.

“Perubahan akan membantu membangun sebuah komunitas di mana orang dapat merasa aman saat mereka ingin didengar,” Sherman menambahkan.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: