Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak terima dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera saat memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/4). Fahri merasa tidak mempunyai kesalahan yang membuatnya harus dipecat dari partai, jika yang dipermasalahkan adalah sikap dan gaya bicaranya, maka itu tidak bisa dijadikan alasan ujarnya. FOTO: AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengaku belum mengetahui ikhwal adanya keputusan DPP Partai Golkar terkait penempatan kembali Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI.

“Saya gak tahu keputusannya apa dan itu keputusan internal partai, soal keputusan ini saya belum dengar lah,” kata Fahri, di Komplek Parlemen Senayan, Selasa (22/11).

Menurut Fahri, terkait pergantian ketua DPR RI nantinya semua mekanisme sudah ada dalam UU MD3 dan kebetulan preseden kan banyak, termasuk saya yang juga pernah menghadapi isu terkait dengan pergantian, sampai berujung pemecatan tetapi ditunda atau dibatalkan oleh putusan sela.

“Saya gak tahu apa yang akan terjadi. Ini kan belum jelas keputusannya, efeknya nanti bagaimana,” sebut politikus PKS itu.

Ia pun menyarankan jika kedua belah pihak baik Setya Novanto ataupun Ade Komaruddin untuk melakukan komunikasi mendalam, sehingga proses pengambilan keputusan bisa disepakati bersama.

“Tentunya saya sebagai kawan, sebagai bagian dari kawannya Pak Akom, Pak Novanto, membayangkan ini akan ada perbincangan mendalam antara mereka, sehingga proses pengambilan keputusan dan dinamika di dalam disepakati bersama lah, tentu itu akan baik bagi semua. Bagi DPR, Golkar, Pak Novanto,” papar Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KA-KAMMI) ini.

Fahri pun mengaku jika surat atas keputusan DPP partai berlambang pohon beringin tersebut belum diterima pimpinan dewan.

“Karena setiap surat masuk tentu akan dibahas, melalui rapat pimpinan, Bamus dan Paripurna.
Kalau dikaitkannya dengab surat seperti itu. Itu pasti melalui tahapan seperti itu,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang
Editor: Arbie Marwan