Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi berpose sebelum mengikuti pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/7). Presiden Joko Widodo melakukan perombakan terhadap 12 menteri dan satu kepala badan dalam Kabinet Kerja. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/pd/16.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang berwacana menerapkan Full Day School (FDS) dipandang sebagai jurus perkenalan diri sang menteri kepada publik.

Hal itu disampaikan Peneliti Renaissance Political Research and Studies (RePoRT), Ibnun Hasan Mahfud dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (10/8).

“Bagi saya apa yang dilakukan oleh Muhadjir selaku orang baru dalam jajaran Kabinet Kerja Jokowi-JK adalah sebuah cara yang dilakukannya guna mengajak masyarakat berkenalan,” kata Ibnun.

Lantaran, jabatan Muhadjir saat ini sebelumnya diisi oleh sosok yang cukup populer ditengah masyarakat, sehingga perlu cara yang sedikit berbeda agar masyarakat ‘ngeh’ bahwa Mendikbud hari ini bukan lagi Anies Baswedan.

Cara berkenalan yang sedikit berbeda ini dilihat cukup sukses. Terbukti dalam tiga hari kebanyakan kalangan memperbincangkan keberadaannya, termasuk parpol, kepala daerah hingga pimpinan negara.

“Bahkan saya kira popularitasnya kini nomor dua setelah Sri Mulyani dari orang-orang yang baru masuk dalam kabinet. Tak heran pula jika kemudian isu ini jadi trending topic dan sampai ada petisi yang menolak full day school,”

“Sehingga trik yang dilakukan oleh Mendikbud baru ini membuatnya dari nothing (bukan siapa-siapa) menjadi every one care about him (setiap orang peduli tentang dia),” tandasnya.

 

Laporan: Novrizal

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang