Lampung, aktual.com – Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1997 hingga 2012, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), merupakan 27,94 persen dari populasi Indonesia, sekaligus juga penggerak utama ekonomi digital. Gen Z tumbuh di tengah perkembangan teknologi yang pesat. Mereka dikenal adaptif, kreatif, dan terbuka terhadap perubahan. Namun, di balik kemampuan digital dan semangat inovatif tersebut, muncul tantangan besar: bagaimana mereka mengelola keuangan secara bijak di era yang serba instan dan konsumtif. Hal itu diungkapkan oleh Rista Zwestika Reni, seorang perencana keuangan yang didapuk menjadi narasumber dalam Kelas Pintar Bersama,persembahan Kredit Pintar.

Dalam Kelas Pintar Bersama yang mengangkat tema “Financial Red Flags, Kenali Tanda-Tanda Kamu Butuh Belajar Ngatur Duit!” Rista memaparkan, “Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh Gen Z, antara lain yaitu; 75 persen Gen Z aktif menggunakan dompet digital (e-wallet), 62 persen transaksi e-commerce di Indonesia dilakukan oleh Gen Z & Milenial, 41 persen Gen Z mengaku kesulitan menabung karena pengeluaran impulsif dan fenomena Fear of Missing Out (FOMO), hanya 34 persen Gen Z paham investasi dasar seerti reksadana/saham, Tidak sadar Pengeluaran, kurang perencanaan jangka panjang, dan minim literasi keuangan.”

Lebih lanjut Rista menuturkan bahwa Gen Z menghadapi banyak tantangan dalam hal pengelolaan keuangan karena kemudahan dalam mengakses informasi, kemudian lebih mudah terpengaruh lingkungan dan media sosial, lebih mudah mengikuti trend, namun juga lebih mudah stress. “Sehingga dampaknya kemudian adalah Gen Z banyak menghabiskan uang untuk kebutuhan konsumtif dan bahkan rentan terkenan investasi bodong,” tandasnya.

“Lalu apa yang dapat kita lakukan?” tanya Rista kepada para peserta Kelas Pintar Bersama yang berlangsung di Yunna Hotel Bandar Lampung, Sabtu, 14 Juni 2025. Rista mengajak para peserta untuk menuliskan satu kebiasaan finansial yang ingin diperbaiki pada bulan ini. Peserta Kelas Pintar Bersama yang memang didominasi oleh Gen Z ini sangat antusias mengikuti jalannya acara.

Rista pun berbagi kiat dan solusi dalam hal bagaimana pengelolaan keuangan yang baik. “Mari kita mulai untuk menanamkan kesadaran untuk mendapatkan uang dengan cara meng-upgrade Value diri, bekerja keras dan menciptakan peluang. Lalu bagaimana cara mempertahankan uang? Yaitu dengan hidup sederhana dan mengelola keuangan,” imbuh Rista.

Selanjutnya Rista mengajak para peserta untuk lebih detail lagi mengulik cara jitu dan strategi cerdas dalam mengelola keuangan. “Pertama, money mindset and financial self awareness, membangun mindset yang positif. Lalu financial check up; mengecek aset dan utang, pendapatan dan pengeluaran. Kemudian lakukan empat pondasi keuangan; budgeting, manajemen utang, dana darurat, asuransi. Terakhir, lakukan investasi, yaitu sebagai sarana kita untuk mencapai tujuan keuangan.

Kegiatan Kelas Pintar Bersama hasil inisiasi dari Kredit Pintar menjadi kegiatan edukasi dan literasi keuangan yang kerap ditunggu-tunggu karena dalam kegiatan ini menghadirkan narasumber kompeten yang membantu peserta dalam hal pengelolaan keuangan, ataupun strategi bisnis dan marketing lainnnya yang berkaitan dengan pengembangan usaha bagi para UMKM.

Dikemukakan oleh Puji Sukaryadi, Brand Manager Kredit Pintar, “Kami bangga dan sangat antusias dalam pelaksanaan Kelas Pintar Bersama yang menjadi program tahunan kegiatan kami sejak tahun 2022. Karena melalui Kelas Pintar Bersama, kami dapat turut berkontribusi dalam upaya Pemerintah untuk meningkatkan indeks literasi keuangan yang saat ini sudah naik menjadi 66,46 persen dari sebelumnya 65,43 persen pada 2024. Sehingga kami berharap ke depannya masyarakat dapat lebih teredukasi dan terliterasi lagi dalam pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan.”

Tak hanya itu, Puji kembali menambahkan, “Melalui Kelas Pintar Bersama, Kredit Pintar juga berupaya untuk membantu para pelaku UMKM agar dapat meningkatkan level usahanya sekaligus juga sebagai sosialisasi mengenai edukasi dan literasi keuangan yang selaras dengan himbauan OJK bagi para pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) untuk dapat berkolaborasi dan bersinergi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang baik.’

Kredit Pintar sebagai platform pinjaman daring yang berlisensi, terdaftar, dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan hingga saat ini telah diunduh sebanyak 33,4 juta kali dengan rating Google 4.3 dari 5 dan Apple Store (iOS) dengan rating 4.5 dari 5 dengan dua juta review paling banyak diulas di Google Playstore Indonesia. Sepanjang tahun 2024 lalu Kredit Pintar telah membukukan penyaluran pinjaman hingga lebih dari Rp 8,8 triliun. Sementara itu, sejak berdiri pada tahun 2017, total akumulasi pinjaman yang telah disalurkan oleh Kredit Pintar hingga saat ini yaitu mencapai angka lebih dari Rp 53,2 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain