Jakarta, Aktual.com — Guna memantau kesehatan dan higienitas hewan serta daging kurban, satu pekan menjelang Hari Raya Idul Adha, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) akan menyebarkan Mahasiswanya ke beberapa titik wilayah untuk ikut berkontribusi sebagai pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban.

Hal ini disampaikan oleh dokter hewan Ardilasunu Wicaksono, M.Si selaku Wakil Ketua Panitia Tim Pemeriksa Kesehatan Hewan dan Daging Kurban FKH IPB.

“Pelepasan tim pemeriksa kesehatan hewan dan daging kurban akan dilakukan langsung oleh Rektor IPB sehari sebelum Idul Adha. Untuk daerah Kepulauan Seribu, Kab. Bogor, dan Kota Depok akan diberangkatkan H-1. Sedangkan, untuk wilayah DKI Jakarta dan Kota Bogor diberangkatkan bertepatan saat Idul Adha,” ujarnya menjelaskan kepada Aktual.com, Selasa (15/9).

Dimana sebelumnya, kata dia, kegiatan pemeriksaan hewan kurban ini sudah berlangsung sejak tahun 1984 silam. Adapun, sejumlah wilayah yang akan dipantau menurut rencana, yaitu DKI Jakarta (300 orang pemeriksa), Kepulauan Seribu (8 orang pemeriksa), Kota dan Kabupaten Bogor (125 orang pemeriksa), Depok (70 orang pemeriksa) dan sebanyak 50 dosen juga akan ikut berpartisipasi aktif di lapangan.

“Tim pemeriksa yang akan ditugaskan telah diberikan beberapa pembekalan tentang teknis pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban. Seperti teori, praktik dan pemutaran film (audiovisual tentang pemeriksaan antemortem dan postmortem),” lanjutnya.

Tidak lupa, drh. Ardilasunu juga menjelaskan, tips penting bagaimana memilih hewan kurban yang baik.

“Hewan kurban secara fisik harus sehat. Sehat itu seperti apa? Dia lincah, tidak menyendiri, tidak duduk lemas, sering melakukan perilaku alamiah (beradu, saling menaiki), mata cerah, kulit tidak kusam, anus nya tidak bekas diare, tidak cacat atau buta, testis ada dua, dan umurnya mencukupi di atas satu tahun (terlihat dari rompaknya gigi susu),” urainya menjelaskan.

Dokter Ardilasanu menambahkan, sebaiknya hewan kurban harus puasa makan setidaknya 12 jam sebelum dipotong (tidak makan tapi diberi minum, red). Hal ini disebabkan karena hewan yang puasa sebelum dipotong, aliran darahnya akan lancar.

Artikel ini ditulis oleh: