Tampak pembangunan gedung bertingkat di Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (13/8/2015). Dalam draf nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016, pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8-6,2 persen. Bank Indonesia punya pandangan berbeda. BI lebih pesimis dengan prediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih rendah dari target pemerintah. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com — Pemerintah berencana membentuk Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) sebagai salah satu penasihat ekonomi pemerintah.

“Memang ada diskusi mengenai lembaga, dulu namanya KEN. Mungkin namanya nanti Komite ekonomi industri karena kita akan menuju negara industri jadi hilirisasi, manufacture my contry itu harus didorong supayay kita tidak menjadi negara yang impor saja tetapi juga memproduksi,” kata Sutrisno Bachir di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Kamis (10/9) sore.

“Tadi dibahas untuk bagaimana lembaga komite ekonomi dan industri ini bisa nantinya membantu pemerintah presiden khususnya, dulu namanya KEN. Waktu itu dipimpin Pak Chairul Tanjung. Ini mungkin namanya KEIN Komite ekonomi dan industri. Namanya kira-kira itu,” paparnya.

Ia mengatakan Presiden masih membahas mengenai komite tersebut dan bisa diisi oleh para ahli ekonomi, pengusaha dan praktisi di bidang ekonomi.

Bila terbentuk nantinya KEIN akan memiliki 20 anggota. Presiden masih menggodok aturan penetapan anggota komite tersebut, kata Sutrisno Bachir.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka