Sandiaga Uno saat menghadiri acara fit and proper test untuk para balon Gubernur DKI Jakarta di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (11/5/2016). Sebanyak 32 peserta calon Gubernur/Wagub DKI yang mengikuti fit and proper test tersebut.

Jakarta, Aktual.com – Partai Gerindra menyatakan bahwa duet pasangan Sandiaga Salahudin Uno dengan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, belum keputusan final.

Ketua Tim Penjaringan Calon Gubernur DKI Partai Gerindra Syarif menekankan, bagi setiap partai koalisi berhak untuk mengusulkan nama sebagai calon pendamping Sandiaga Uno.

“Jadi itu kan hanya usulan mereka (PKS). Semua partai politik koalisi punya hak dong untuk mengajukan calonnya,” ujar Syarif saat dihubungi, Minggu (11/9).

Dia mengatakan, selanjutnya Mardani harus melewati uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Seperti halnya Sekretaris Daerah DKI Saefullah dan Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni, yang sudah lebih dulu menjalani tes.

Karena itu, Partai Gerinda segera menindaklanjuti hal tersebut dengan meminta PKS menghadirkan Mardani untuk menjalani tes kelayakan selaku calon wakil gubernur Jakarta.

“Dari hasil tes akan ditemukan titik temunya dimana. Kalau sekarang kan belum ketemu bareng. Jadi memang belum dibicarakan soal cawagub yang diusulkan PKS,” terang Syarif.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Wilayah PKB DKI Abdul Azis mengatakan, partainya berencana menarik dukungan kepada Sandiaga Uno sebagai calon gubernur Jakarta dari Partai Gerindra.

Selain itu, anak buah Muhaimin Iskandar ini juga bicara soal rencana membentuk poros koalisi baru jika mendapat persetujuan dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

“Kalau DPP PKB menyerahkan ke DPW. Yang sudah pasti (akan membentuk koalisi) PPP, PKB dan Partai Demokrat. Kalau PAN belum,” ujar Azis saat dihubungi, Minggu (11/9).

Menurut dia, bergulirnya wacana penarikan dukungan lantaran “ngambek” partainya tidak dilibatkan ketika Gerindra menjagokan Mardani menjadi bakal calon wakil Sandiaga.

“Karena PKB tidak diajak bicara. Tidak diajak duduk bareng selaku partai koalisi pendukung Sandiaga,” kata Azis.

(Fadlan Syiam Butho)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan