Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri) memukul Tifa disaksikan Ketua Harian Partai Golkar Nurdin Halid (kedua kanan), Ketua Organizing Committee Munaslub Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan) dan Ketua Steering Committee (SC) Munaslub Ibnu Munzir saat membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Jakarta, Senin (18/12). Munaslub Partai Golkar mengusung tema Menuju Golkar Bersih Bangkit Untuk Indonesia Sejahtera yang berlangsung hingga 20 Desember 2017. AKTUAL/Tino Oktaviano
Jakarta, Aktual.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyatakan, jika Partai Golkar memiliki sebuah rekor yang sulit disaingi terkait jumlah orang yang menduduki posisi Ketua Umum. Rekor ini disebut JK bukan hanya sebagai rekor nasional, melainkan juga sebuah rekor dunia.
Pernyataan yang bernada uraian ini dilontarkan Kalla dalam penutupan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Jakarta, Rabu (20/12) malam. “Saya kira ini rekor nasional, bahkan rekor dunia malah, bahwa Partai Golkar dalam 3,5 tahun mempunyai lima ketua umum,” kata Kalla.
“Ada Aburizal (Bakrie) dan Agung (Laksono) yang bersamaan, ada Novanto, Idrus (memimpin) sebentar dan Airlangga. Lima dalam 3,5 tahun,” imbuhnya seraya menyebutkan.
Pasca Pemilu 2014, gejolak kepemimpinan Golkar memang seolah tiada henti. Hal ini diawali oleh dualisme kepemimpinan antara Aburizal Bakrie dengan Agung Laksono.
Terpilihnya Setya Novanto dalam Munas 2016 merupakan penutup dari drama dualisme kepemimpinan yang menimpa Golkar. Namun kepemimpinan Novanto harus berakhir dengan masalah yang lebih pelik, yaitu kasus korupsi e-KTP.