Jakarta, Aktual.com —Peneliti Senior LIPI Siti Zuhro menilai ketua umum Partai Golkar yang muncul adalah sosok yang mampu merepresentasikan Partai berlambang Pohon Beringin itu. Yang dipilih oleh seluruh kader bukan hanya sekedar sumbangan Rp1 miliar. Sebab, sosok ketum akan “dijual” dalam pilkada maupun pilpres.

“Siapapun yang muncul wajib memenuhi kriteria lulus, yang utama adalah integritas. Kalau tidak jujur terstigma, ini dia akan jadi bulan-bulanan. Kalau sudah lulus integritasnya, bagaimana kompetensinya, track record-nya, akan bisa pimpin Golkar. Leadership-nya yang tak bisa ditawar,” ujar Siti di Senayan, Jakarta, Minggu (8/5).

Siti menuturkan idealnya tidak ada persyaratan Rp1 miliar dalam pendaftaran caketum. Karena, Golkar tidak pernah menerapkan persyaratan Rp1 miliar dalam munas.

“Kalau belum terlambat bagusnya di-review, dibatalkan. Jangan membuat peraturan yang tidak pernah ditradisikan. Jangan mentradisikan sesuatu yang justru menimbulkan kontroversi publik. Jadi, kalau suara Golkar suara rakyat, ya dengarkan,” kata dia.

“Sekali partai lakukan legalisasi iuran yang dirasakan memberatkan calon, tentunya jangan-jangan ini untuk melegalkan money politik,” tambah Siti.

Artikel ini ditulis oleh: