Selain itu, arus modal asing terlihat mulai masuk ke Indonesia kendati jumlahnya belum besar. Perry berharap, pada lelang minggu depan akan ada banyak modal asing yang masuk ke Surat Berharga Negara (SBN).

“Sejauh ini, yang masuk lebih kepada di pasar sekunder belum terlalu besar,” kata Perry.

Sedangkan faktor kedua yang mendorong stabilnya Rupiah yaitu keyakinan (confidence) investor baik domestik maupun global terhadap langkah-langkah kebijakan Bank Indonesia dan juga pemerintah, cukup kuat.

Pemerintah dan BI juga sempat berkomunikasi dengan sejumlah investor besar di Singapura, London, dan New York. Mereka diklaim yakin terhadap fundamental ekonomi Indonesia.

“Apalagi melihat kebijakan yang ditempuh oleh Indonesia baik di bidang kebijakan moneter yang “pre-emptive”, pendalaman pasar keuangan valas yang terus dilakukan, kebijakan fiskal yang “prudent” maupun juga langkah-langkah konkret pemerintah untuk turunkan defisit transaksi berjalan. Sehingga Indonesia dipandang memiliki prospek yang baik dan dibedakan dengan sejumlah negara “emerging market”,” ujar Perry.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid