Mantan anggota DPRD DKI Jakarta, M Sanusi menunjukkan tanda tinta pada tiga jarinya seusai menggunakan hak pilih di TPS 19, Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/2). Sebanyak tujuh orang dari 10 tahanan KPK menyalurkan suara pada Pilkada DKI Jakarta 2017. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama/17

Jakarta, Aktual.com – Sejumlah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub DKI Jakarta yang digelar hari ini, Rabu (15/2). Menariknya, dari 7 tahanan yang mencoblos sebagian besar tidak ada yang memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2.

Seperti Andi Zulkarnain Mallarangeng dan Mohammad Sanusi. Keduanya kompak tak mencoblos paslon nomor 2. Andi memilih nomor 1, sementara Sanusi nomor 3.

“Asal bukan dua,” kata Sanusi, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/2).

Choel, sapaan akrab Andi pun ikuti jawaban Sanusi. “Asal bukan dua,” kata dia sambil mengacungkan telunjuknya.

Hanya ada satu tahanan KPK yang mengaku memilih paslon cagub-cawagub, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Menariknya, tahanan yang mencoblos paslon nomor 2 ialah Andi Taufan Tiro, bekas politikus PAN yang tersandung kasus suap penempatan program aspirasi Komisi V DPR RI.

Adapun 4 tahanan lain yang menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI 2017 ini yakni, Direktur Utama PT Merial Esa, Fahmi Dharmawansyah dan anak buahnya M Adami Okta selaku tersangka kasus dugaan suap proyek Badan Keamanan Laut; Dirut CV Sumber Laut Perkasa, Basuki Hariman, tersangka kasus suap Hakim Mahkamah Konstitusi; dan Ramapaniker Rajamohanan Nair, terdakwa kasus dugaan suap penghapusan pajak PT EK Prima.

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby