Sibolga, Aktual.com – Hari ke 5 pemadaman listrik di pulau Nias, Sumatera Utara berdampak pada semakin terbatasnya suplai kebutuhan masyarakat. Salah satunya air yang semakin langka, khususnya di Kota Gunung Sitoli.

“Masyarakat kemana-mana sekarang cari air, khususnya di kota gunung Sitoli ya, air galon dan air kemasan juga smakin laris karena kelangkaan air. Karena kan, alat untuk mengalirkan air dari perusahaan air minum kan juga tak akan berfungsi kalau tak ada listrik,” ujar seorang warga kota Gunung Sitoli dihubungi Aktual.com dari Sibolga, Kamis (7/4).

Kurniawan menuturkan, terkait pemadaman listrik di Pulau Nias sejak Jumat pekan lalu, informasi yang diterima masyarakat adalah merupakan kelalaian pihak PLN sendiri. Yakni, soal tunggakan serta kontrak yang tak diperpanjang.

“Penyebabnya karena kelalaian PLN, belum membayar tunggakan sewa mesin ke perusahaan, biaya sewa kontrak mereka itu belum dilunaskan, dan kontraknya juga belum diperpanjang,” kata Kurniawan.

Kurniawan mengaku menyesalkan kelalaian pihak PLN itu. Padahal, lanjutnya, masyarakat selama ini telah melaksanakan kewajibannya, yakni membayar rekening listrik.

“Sementara kan masyarakat masyarakat sudah membayar rekening listrik. Sebagai masyarakat, tentu kita berharap, pemadaman ini bisa segera diselesaikan,” harapnya.

Diketahui, pemadaman listrik di kepulauan Nias telah berlangsung sejak Jumat (1/4) malam. Pemadaman itu paska habisnya kontrak antara PLN dan PT. American Power Rental (APR) dengan PLN.

Sementara itu, pihak PLN sendiri telah mengirimkan belasan genset untuk menyuplai kebutuhan listrik sementara di daerah itu.

Artikel ini ditulis oleh: