Ilustrasi unjuk rasa. foto: aktual.com
Ilustrasi unjuk rasa. foto: aktual.com

Jakarta, aktual.com – Federasi Guru dan Tenaga Honorer Swasta Indonesia (FGTHSI) mengatakan guru  honorer akan menggelar aksi demonstrasi apabila pemerintah tak kunjung menerbitkan surat keputusan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Pembina FGTHSI Didi Suprijadi mengatakan banyak guru honorer yang sudah satu tahun belum mendapat status SK pengangkatan P3K. Ia mengatakan pemerintah tak memiliki dana untuk mengangkat guru-guru honorer ini.

“Teman-teman honorer ancam, kalau tidak diselesaikan P3K, tunggu 20 Februari. Aksi. Kalau selesai ya tidak jadi 20 Februari,” ujar Didi dalam jumpa pers di bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (15/2).

Ancaman Didi kemudian langsung ditanggapi oleh Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana. Ia mengatakan urusan pendidikan tak akan selesai dengan ancaman.

“Pendidikan pakai ancam-ancam tidak akan selesai,” kata Erlangga.

“Yang pertama ancam Kemendikbud. Guru tiga hari tidak masuk, keluar. Siapa ancam duluan,” balas Didi.

Erlangga kemudian mengatakan semua kebijakan pemerintah berdasarkan aturan. Pada intinya kebijakan soal absensi guru tersebut bukanlah sebuah ancaman.

“Bukan ancaman. Tapi regulasi karena kami kan harus diatur. Pada dasarnya, kalau kedisiplinan harus ada aturan. Diberikan pada guru dengan berbagai macam dalam rangka bisa perhatian mengelola pendidikan secara lebih baik,” kata Erlangga.

 

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eko Priyanto