Lalu ia berkata: “dirimu”. Saya berkata: “saya meminta perlindungan kepada Allah”. Lalu ia berkata: “saya tidak akan pergi darimu”, lalu sayapun mendorongnya, akan tetapi ia menarikku ke dalam pelukannya, dan iapun mempermainkanku seperti anak kecil yang bermain dengan burung kecilnya, sehingga saya pun tidak berdaya dan membuat saya berada diantara kedua pahanya.
Nafsuku pun mengikutinya, dan tiba-tiba tangan syekh pun menghampiriku dan berkata: “wahai Madhi, apa yang membuatmu terjatuh dalam hal ini?” dan syekh pun menarikku dari perempuan tersebut.
Saya mengira bahwa syekh telah sampai kepada tempat ini, dan ketika aku mengangkat kepala, saya tidak melihat syekh dan perempuan itu. Saya pun merasa heran, dan saya baru memahami bahwa hal ini adalah akibat saya yang telah mengingkari terhadap perkataan syekh.
Kemudian saya pun meminta ampun kepada Allah Swt, lalu shalat maghrib. Saya masuk melalui pintu hijau, dimana semua pintu yang menuju ke kota ini telah ditutup.
Ketika saya mendekatinya, tiba-tiba pintunya di buka dan saya pun masuk ke kota itu lalu ditutup kembali. Pintu ini tidaklah dibuka kecuali setelah shalat jum’at, dimana sang raja dan para penduduk keluar menuju ke pantai kemudian ditutup kembali.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid