“Sebagai sesama pengamal thariqah, mari kita menjadi teladan bagi masyarakat kita. Maka momentum halalbihalal ini adalah untuk wal’afina ‘annas,” pungkas alumni pesantren Lirboyo, Kediri tersebut.
Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Hikmah juga memuji Zawiyah Arraudhah sebagai tuan rumah. Zawiyah yang dipimpin KH. M. Danial Nafis, M.Sc., kerap menggelar kegiatan yang memadukan potensi aqliyyah melalui kajian-kajian ilmiah dan pendekatan ruhaniyyah. Seperti adanya pembacaan Burdah saat mengawali acara halalbihalal.
Mudir Aam JATMAN, KH. Wahfiudin Sakam saat memberikan tausiah mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang kian berkembang dan bertambah meminta kepada JATMAN DKI untuk mempersiapkan kaderisasi.
“Diperkirakan jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2025 akan mencapai 280 juta jiwa. Jika 85% muslim maka paling tidak ada sekitar 240 juta muslim. Maka saya mohon kepada JATMAN DKI Jakarta siapkan kaderisasi dai. Karena medan dakwah demikian luas,” paparnya.
Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI Pusat juga menyebut bahwa akan ada dua problem yang muncul, pertama problem sosial (kemanusiaan) seperti kepadatan penduduk, urbanisasi, pengangguran, kriminalitas, pergaulan sosial dan penetrasi budaya asing.
“Kedua, munculnya problem lingkungan alam (environment) karena keserakahan dunia industri, perilaku konsumtif yang disebabkan adanya Artificial Intelligence (AI), hingga masalah para penimbun kekayaan dan pembuat kebijakan,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh: