Ketua Srikandi Hanura Maryam S. Haryani bersama Ketua Umum Partai Hanura Waranto pada saat acara pembukaan Bazar di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/9/2015). Selain Bazar Srikandi Hanura juga memberikan sumbangan kepada Yayasan Kanker Anak Indonesia. Ditengah sambutannya, Wiranto tidak sependapat dengan usulan kenaikan tunjangan anggota DPR.

Jakarta, Aktual.com — Fraksi Hanura menggelar diskusi terbatas dengan Komnas Perempuan untuk membahas Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PRT).

Pasalnya, dengan jumlah pekerja rumah tangga yang semakin banyak, kasus perlakuan tidak manusiawi terhadap PRT pun juga semakin meningkat. Sementara, hingga saat ini belum ada regulasi yang mengatur tenaga pembantu rumah tangga tersebut.

Pertemuan itu diwakili Ketua Umum Srikandi Hanura Miryam S. Haryani didampingi Anggota IX Joni Rolindrawan.

“Ini membuka jalan UU RUU PRT ini. Bukan hanya harus dilindungi, Saya miris bekerja 14 jam upah 300 ribu rupiah. Belum lagi dipukul. Ada pelecehan ada kekerasan ini kita antisipasi jangan sampai kita grasak grusuk baru rancang. Maka fraksi Hanura konsern terhadap perlindungan PRT. Mudah-mudahan 2016 bisa dibawa ke paripurna,” ujar Miryam S. Haryani di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (29/2).

Anggota Komisi V ini pun mengatakan Fraksi Hanura akan mengambil langkah demi memperjuangkan pekerja rumah tangga dalam merealisasikan RUU perlindungan PRT tersebut. Pertama, kata Miryam, dalam dua minggu mendatang fraksi akan merangkum RUU finalisasi.

Kedua, lanjut Miryam, pihaknya akan mengadakan lobi ke fraksi lain kemudian ke pimpinan DPR. “Dalam berjalannya lobi ini mohon dibantu dari Jala dan Komnas Prempuan untuk roadshow ke fraksi lain,” katanya.

Miryam menekankan pihaknya berjanji akan mengawal RUU Perlindungan PRT dan juga menjadi prioritas di prolegnas 2016.

“Selain melakukan lobi-lobi, ini akan jadi prioritas dari Fraksi Hanura. Bukan saja urgensi tapi condong ke perlindungan perempuan, karena kami sering dapat laporan soal kekerasan perempuan yang di dominasi PRT. Ini sering kami dengar dan cukup intens selama 4 bulan ini. Ini sangat konsern. Kami akan mengawal RUU ini hingga tetes darah penghabisan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: