Seorang pria berjalan di samping tumpukan karung beras di gudang beras Bulog di Kupang, NTT, Kamis, (8/12). Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional NTT memastikan jumlah stok beras yang ada di wilayah provinsi berbasis kepulaun itu mencapai 48.720 ton dan bisa bertahan hingga enam bulan kedepan. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pd/16.

Sukabumi, Aktual.com – Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memperkirakan harga beras segera kembali normal setelah panen raya.

“Harga beras memang untuk saat ini melonjak, karena pasokan menurun drastis karena petani belum panen, sehingga distribusi ke pasar menjadi terbatas,” kata Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UKM Kabupaten Sukabumi Asep Japar di Sukabumi, Minggu (14/1).

Menurutnya, harga beras saat ini di pasar mencapai Rp11 ribu hingga Rp12 ribu setiap kilogramnya atau naik dari Rp9.800/kg. Penaikan ini terjadi sejak awal 2018 akibat persediaan terbatas, khususnya di Pasar Cibadak.

Padahal, saat Natal 2017 hingga akhir tahun harga beras masih normal. Tetapi, pada awal 2018 harganya terus merangkak naik hingga saat ini, karena pasokan terbatas dan persediaan di pasar pun terbatas.

Namun, pihaknya memastikan awal Februari harga beras kembali normal karena memasuki musim panen dan panen raya padi yang dilaksanakan di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

Lanjut dia, untuk mengantisipasi terus naiknya harga beras ini pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan serta Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Cianjur.

“Langkah antisipasi sudah kami lakukan, bahkan Bulog pun langsung merespon dengan cara melakukan operasi pasar di Pasar Cibadak yang sudah dilaksanakan sejak pekan lalu,” tambahnya.

Asep mengatakan lonjakan harga beras ini belum sampai menyebabkan gejolak di masyarakat seperti terjadi antrean panjang di kioa beras. Sebab, persediaan beras masih ada tetapi hanya harganya saja yang mahal-mahal.

Pihaknya pun merasa terbantu dengan adanya operasi pasar beras murah yang dilakukan Bulog Sibdivre Cianjur sehingga peraediaan beras tetap mencukupi dan harganya bisa ditekan, karena harganya di operasi pasar ini sudah disubsidi oleh pemerintah yakni hanya Ro9.350/kg atau di bawah harga normal.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: