Padang, Aktual.com – Kabut asap akibat pembakaran lahan dan hutan di Sumatera Barat, pada Kamis (22/10), semakin parah. Berdasarkan pantauan Global Atmosfer Watch (GAW) Kototabang, titik panas di Pulau Sumatera mencapai 547 titik dengan intensitas kabut asap sudah mencapai level Berbahaya.

“Pantauan terakhir pada pukul 10.00 WIB, PM 10 mencapai 509 ug per meter kubik, naik dari kemarin (Rabu, 21/10). Ini sudah termasuk level berbahaya,” kata Staff Bagian Data dan Informasi GAW Kototabang, Albert ketika dikonfirmasi.

Disebut Albert, kabut asap masih didominasi kiriman dari Selatan Pulau Sumatera. Dimana, titik panas untuk hari ini terlihat mencapai 547 titik. “Pantauan dari Satelit Terra dan Aqua (Modis), Sumatera Selatan ada 491 titik, Jambi 26 titik, Riau 26 titik, Bangka Belitung 3 titik, dan Lampung 1 titik,” jelasnya.

Diprediksi, kondisi yang serupa akan terus terjadi hingga dua hari kedepan. “Kita sudah prediksi sebelumnya, karena dua hari lalu terpantau 352 titik panas dan hari ini pun naik. Kita perkirakan dua hari kedepan akan tetap sama, mungkin juga bisa naik,” tuturnya.

Selain itu, dari Pantauan Satelit Himawari-8 pada pukul 09.20 WIB terlihat jelas kabut asap menutupi hampir seluruh daerah Sumatera Barat. “Ini masih dipengaruhi banyaknya titik panas pada bagian Selatan, kemudian arah angin yang dominan dari Selatan menuju Tenggara Pulau Sumatera,” katanya.

Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Padang Panjang telah mengimbau warganya agar mengurangi aktivitas di luar rumah, mengingat kadar udara yang tidak lagi sehat. “Kita imbau masyarakat mengurangi aktivitasnya di luar rumah, khusus untuk orang tua supaya melarang anaknya untuk sementara bermain di luar karena membahayakan,” kata Kepala Markas PMI Padang Panjang, Yudi Prima dihubungi via seluler.

Artikel ini ditulis oleh: