Ruang publik kita kini hanya ramai untuk isu korupsi dan sensasi politik. Kita rindu percakapan yang mencerahkan soal tema besar kondisi ekonomi, ketimpangan, keadilan, kebebasan, kemakmuran.
Sri Mulyani mengatakan Presiden Jokowi menjelaskan berbagai kebijakan yang dilakukan Pemerintah Indonesia mulai dari kebijakan untuk memperbaiki iklim investasi hingga kebijakan untuk mengurangi kesenjangan dan kemiskinan.
"Dengan defisit 2,41% dari PDB itu sangat disayangkan, apalagi pemerintah akan menambah utang sekitar Rp40 triliun di luar rencana awal. Dengan asumsi ini, maka utang yang akan ditarik pemerintah mulai akhir Juni sampai dengan akhir tahun ini menjadi sekitar Rp 344,34 triliun," kritik Anggota Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI), Cahyo Gani Saputro, di Jakarta, ditulis Kamis (29/6).
Praktisi bisnis Tanah Air Ahmad Rizal mengatakan berbagai pihak harus memandang lebih jauh terkait kebakaran hutan yang terjadi saat ini, karena bisa jadi ada upaya asing untuk mengambil alih industri sawit nasional melalui perantara.
"Kita lihat bahwa ini akan berdampak pada dunia. Kelihatan periode ini disebut sebagai periode risk off. Jadi semua itu flight to quality," ujar Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (24/6).
Mulutmu Harimaumu" sebuah kata yang pantas untuk disandangkan kepada Mr. Kece, sang penista Agama. Sebuah kepantasan yang patut diberikan karena telah melukai makna yang terkandung dalam Pancasila yakni Sila 1, Sila 2, Sila 3.

























