Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki seorang budak yang berkerja mencari nafkah untuk dirinya.
Kebijakan yang dilakukan oleh Amr bin ‘Ash sehingga ia mampu memusnahkan wabah tha’un ini yaitu dengan melakukan lockdown massal pada rakyatnya.
Sekarang,dalam konteks Indonesia, memang bukan Ateisme yang dilepas untuk dibenturkan dengan Kristiani seperti di Eropa kala iitu. Tapi Islam versus Sekularisme, yang sejatinya juga berakarkan pada nihilisme tadi itu.
Saya sendiri, bersama saudara-saudara yang bersama saya, hanyalah manusia, sehingga lemah dan tak berdaya. Yang Maha Kuat dan Maha Berdaya adalah Allah SWT. Dan dengan segala ketidakberdayaan itu saya sudah berkali-kali membisikkan ke telinga para syuraqoh penindas manusia dan penganiaya nilai-nilai hakiki Tuhan yang hari-hari ini sedang berbuat adigang-adigung-adiguna di Tanah Air Indonesia: “Tolong dipikir ulang, agar tidak menyesal kemudian."
Kalau melihat keluasan lingkup pergaulan beliau, ternyata tidak saja berskala nasional, melainkan juga internasional. Mereka yang hadir ke majelis taklimnya bukan saja dari Jakarta dan berbagai kota di Tanah Air, juga dari Singapura dan Malaysia.
"Penyidik menemukan bukti permulaan cukup, akhirnya dijadikan tersangka," ucapnya Roni Sompie kepada Aktual.com, Minggu (14/6).