Pengunjung melihat Prodak Fashion di stand saat berlangsungnya Pameran yang digagas oleh LSPR Communication Festival, Carousell Barteran Yuk, berkolaborasi dukungan Pemberdayaan Pengusaha Kreatif Indonesia di Atrium FX, Jakarta, Jumat (27/7). Acara Creativepreneur ini berkonsep Barter yuk, guna mengajak generasi muda mengetahui lebih jauh tentang entrepreneurship. AKTUAL/Tino Oktaviano

Palangka Raya, Aktual.com – Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) mendesak pemerintah membantu pengusaha muda atau pemula di Tanah Air dalam mendapatkan modal usaha dari pihak perbankan.

“Selama ini bagi pengusaha pemula mendapatkan pinjaman modal ke bank terbilang agak susah ya, harusnya pemerintah bisa mendorong perbankan untuk memberi kemudahan,” kata Wakil Ketua Umum BPP Hipmi Yaser Palito di Palangka Raya, Jumat (22/3).

Yaser menyebut kondisi itu menjadi salah satu hal yang akan pihaknya kritisi sehingga pengusaha pemula bisa mendapatkan kemudahan mendapatkan modal usaha.

Selama ini jika pengusaha pemula ingin melakukan pinjaman ke bank, mereka harus melengkapi sejumlah persyaratan, yakni membuat neraca keuangan selama enam bulan terakhir atau dalam jangka waktu tertentu, hingga harus terlebih dulu memiliki aset.

“Persyaratan seperti ini kan cukup menyulitkan, mengingat pengusaha pemula masih serba terbatas. Apalagi mereka baru saja melangkah dan memulai usahanya,” tegasnya.

Ia menyebutkan beberapa negara memberikan kemudahan kepada pengusaha muda mendapatkan modal, seperti India. Menurut dia, ijazah pendidikan milik pemuda bisa diagunkan sebagai syarat mendapatkan modal usaha.

Harusnya hal yang sama juga bisa diterapkan di Indonesia, agar pertumbuhan dan perkembangan pengusaha muda terus alami peningkatan. Namun di satu sisi juga perlu komitmen dari setiap pengusaha pemula yang dapat memberi kepastian kepada pemerintah, bahwa anggaran yang mereka terima tidak akan disalahgunakan.

“Semua pihak harus bisa bersinergi agar pertumbuhan pengusaha muda terus meningkat. Jika pertumbuhannya baik, maka akan memberikan dampak positif yang luar biasa terhadap perekonomian negara ini,” jelas Yaser.

Pihaknya juga menginginkan generasi muda memiliki pola pikir yang lebih berani untuk berdiri di kaki sendiri. Kebanyakan dari mereka masih ingin menjadi abdi negara ataupun karyawan, karena menginginkan sebuah zona aman dan nyaman.

Pernyataan itu diungkapkan terkait pelaksanaan Musyawarah Daerah XVI BPD Hipmi Kalteng. Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Bank Indonesia, jajaran pengurus Hipmi tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakatan dan pihak terkait lainnya.

Pihaknya berharap Musyawarah Daerah XVI BPD Hipmi Kalteng bisa memberikan hasil terbaik dan mampu meningkatkan peran Hipmi di Kalteng, untuk membantu pemerintah memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

antara

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan