“Ini yang membuat disparitas di dunia usaha kian jomplang. Ada yang kurang sehat di kebijakan dan struktur industri kita. Ada yang menikmati insentif, tapi banyak juga yang kena disinsentif. Regulasinya banyak yang tak berpihak ke UMKM,” keluh Bahlil.

Menurutnya sebagai indikator gejala tak sehat itu dapat dilihat dari sulitnya usaha level menengah masuk ke jajaran pelaku usaha besar.

“Dari puluhan juta usaha kecil yang ada, rata-rata usaha kecil itu mentoknya nanti di menengah saja. Seperti ada kekuatan besar yang menghalangi dia (UMKM) naik ke atas,” jelas dia.

Rakernas Hipmi sendiri akan digelar pada 27 Maret 2017 nanti dengan tema, Economic Revolution: Berkeadilan dan Berkelanjuta. Yang rencananya, akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan dihadiri oleh menteri-menteri di tim ekonomi Jokowi.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka