Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menginginkan agar fenomena pelemahan nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat jangan sampai dianggap enteng oleh berbagai pihak terkait.

“Kita tidak boleh menganggap enteng pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar saat ini yang menembus Rp14.725 hampir mendekati Rp15.000,” kata Ketua Badan Pengurus Pusat Hipmi Anggawira dalam rilis di Jakarta, Sabtu (1/9).

Menurut Anggawira, salah satu kecemasan dengan melemahnya nilai tukar rupiah tersebut adalah nanti jika pihak swasta meminjam anggaran negara tetapi saat jatuh tempo tidak mampu untuk membayar karena beratnya kurs sehingga sangat berisiko.

Anggawira juga mengingatkan bahwa pelemahan rupiah ini pun nantinya akan berimbas pada beragam kalangan masyarakat. Ia rasa kekhawatiran masyarakat akan naiknya harga-harga bahan pokok tersebut dipicu oleh depresiasinya nilai tukar rupiah.

“Saya lebih mengkhawatirkan masyarakat kita karena harga-harga bahan pokok yang melambung tinggi ini dipicu oleh nilai tukar rupiah yang melemah,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara