Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kilogram di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja berharap sekitar 20 persen konsumen gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dapat beralih ke elpiji 5,5 kilogram nonsubsidi agar subsidi dapat dialihkan ke infrastruktur, kesehatan, dan lainnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15

Semarang, Aktual.com — Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Jawa Tengah menyatakan penyalur elpiji dalam hal ini agen maupun pangkalan, tidak dapat mengatur para konsumen saat membeli elpiji subsidi atau ukuran tabung tiga kilogram.

“Kami tidak bisa menolak pembelian dari konsumen untuk elpiji subsidi tersebut, meskipun dia datang dengan bermobil tentu kami harus tetap melayani,” kata Wakil Ketua Hiswana Migas Jawa Tengah Trianto Cahyo Legowo di Semarang, Senin (22/2).

Terkait dengan imbauan agar pembeli elpiji ukuran tabung tiga kilogram adalah masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro, kecil, dan menengah, katanya, sudah dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Meski demikian, hal itu tergantung dari tanggung jawab moral masing-masing pembeli.

“Kalau dulu memang para pengguna belum diatur, tetapi setelah ada pelarangan penggunaan elpiji ukuran tabung tiga kilogram untuk restoran, hotel, dan industri, saat ini penggunaan lebih bisa diatur,” katanya.

Trianto mengatakan saat ini mayoritas para pembeli adalah rumah tangga dan pelaku usaha kecil.

Terkait dengan distribusi elpiji ukuran tabung tiga kilogram kepada para konsumen tersebut, katanya, sejauh ini tidak ada kendala.

“Alokasi mencukupi untuk kebutuhan masyarakat. Untuk Jawa Tengah, saat ini penyaluran cukup banyak ada di Kota Semarang, yaitu sekitar 60 ribu tabung setiap harinya,” katanya.

Meski pembelian elpiji ukuran tabung tiga kilogram masih cukup tinggi, katanya, sebagian dari konsumen elpiji subsidi tersebut memiliki dua jenis tabung, yaitu tabung ukuran tiga kilogram dan 12 kg.

“Jadi mereka masih juga membeli elpiji dengan ukuran tabung 12 kg. Tergantung dari kebutuhan para konsumen,” katanya.

Terkait dengan penjualan elpiji ukuran tabung 12 kg, Trianto mengatakan sejauh ini juga tidak ada masalah.

Meski demikian, katanya, penurunan harga yang terjadi beberapa waktu lalu tidak terlalu berpengaruh terhadap fluktuasi penjualan elpiji nonsubsidi tersebut.

“Kalau untuk elpiji 12 kg ini segmentasinya sudah terbentuk, meski demikian ada sebagian kecil yang terkadang masih membeli elpiji subsidi karena memang memiliki tabungnya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan