Perantara Suap Kasus Operasi Tangkap Tangan Agus Nugroho keluar menggunakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi ditahan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/3) malam. Agus diduga sebagai perantara suap untuk Dirut PT PAL M. Firmansyah Arifin. Agus ditahan di rutan Polres Jakarta Timur. AKTUAL/Tino Oktaviano
Perantara Suap Kasus Operasi Tangkap Tangan Agus Nugroho keluar menggunakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi ditahan usai diperiksa di gedung KPK, Jakarta, Jumat (31/3) malam. Agus diduga sebagai perantara suap untuk Dirut PT PAL M. Firmansyah Arifin. Agus ditahan di rutan Polres Jakarta Timur. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangani tindakan korupsi di seluruh sektor pemerintahan termasuk BUMN dan BUMD. Terlebih, fee market disinyalir banyak terjadi di wilayah BUMN yang menjual produknya.

“Kami apresiasi upaya KPK membongkar kasus korupsi PT PAL. Kami menduga bahwa korupsi serupa juga terjadi di BUMN lain tapi belum terbongkar. Korupsi dengan modus dengan memgambil sebagian fee marketing diduga banyak terjadi di BUMN yang menjual produknya,” ujar Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Febri Hendri, Kamis (6/4).

Menurutnya, KPK seharusnya sigap menekan semua tindak pidana korupsi di seluruh sektor pemerintahan, tindak pidana korupsi harus diberikan tindakan yang tegas yang dibarengi dengan perbaikan sistem.

Atas kasus ini, KPK telah menahan seluruh tersangka kasus ini termasuk Direktur Keuangan PT PAL Saiful Anwar. Setelah di tangkap di Bandara Soekarno Hatta pada Sabtu lalu (1/4), saiful langsung di bawa ke Kantor KPK dan ditahan di Rutan Polres Jakpus.

Selain Saiful Anwar, KPK juga menetapkan Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin dan Manager Treasury PT PAL Indonesia Arief Cahyana dan agency dari AS Incorporation Agus Nugroho sebagai tersangka.

(Agustina Permatasari)

Artikel ini ditulis oleh: