Tangerang, Aktual.com – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Tangerang, Dr Jasarito berpendapat ketimbang menaikkan iuran BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, Pemerintah lebih baik menambah alokasi anggaran untuk meningkatkan pelayanan.

Alasan pemerintah untuk menaikkan iuran karena adanya defisit penerimaan di BPJS, juga patut dipikirkan ulang. Karena soal defisit penerimaan di program jaminan sosial sebenarnya merupakan hal biasa.

Dibeberkan dia, di Tangerang, Jumat (18/3), pemerintah perlu menambah kucuran anggaran ke BPJS Kesehatan, karena selama ini minimnya anggaran membuat pelayanan terhadap pengguna BPJS terpaksa ‘dibonsai’ alias diminimalisir hingga 65-70 persen dari kebutuhan sesungguhnya. Pihak rumah sakit pun tidak bisa berbuat banyak, dan hanya menyesuaikan sesuai anggaran saja.

Kekhawatiran juga dilontarkan pengurus IDI Bogor dengan rencana pemerintah menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Ketua IDI Kota Bogor Zainal Arifin khawatir rencana menaikkan iuran justru bakal membuat tunggakan dari peserta BPJS semakin membengkak. Dia juga mempertanyakan, rencana kenaikkan hanya diberlakukan untuk pengguna BPJS Kesehatan mandiri, dan bukan dari yang ditanggung tempat bekerja.

Artikel ini ditulis oleh: