Demi Allah Swt, seandainya saja hati kita hanya untuk Allah Swt maka alam semesta beserta isinya akan ada untuk kita seperti apa yang telah dimiliki oleh mereka, karena Allah Swt telah menjadikannya pelayan bagi kita, sebagaimana Allah Swt telah menjadikan kita pelayanNya Subhanah.

Akan tetapi, kita telah mengganti tuan kita Allah Ta’ala, dengan sesuatu yang mana kita adalah tuan mereka, dan kita tidak merasa malu, -tidak ada daya dan upaya kecuali dari Allah Ta’ala-.

Sebab-sebab agama inilah yang seharusnya kita benar-benar memperhatikannya di zaman ini, karena sebab agama tanpa sebab dunia, maka seperti tidak ada. Sebab agama selalu ada – demi Allah- ( meski tidak ada sebab dunia), dan akan terus ada. Allah Dzat yang Maha Mendengar apa yang kami katakana.

Dan kami melihat – wallahu a’lam- tidak ada seorangpun yang mampu berkata kepada sebagian besar dari mereka (para ahli dunia): ” Sedikitkanlah kalian dari sebab-sebab dunia, dan perbanyaklah dari sebab-sebab akhirat, maka Allah akan mencukupi kalian sebagaimana Allah telah mencukupi kepada selain kalian, maka saat ini mereka tidak akan pernah menerimanya. Wallahu A’lam, berbeda ketika kalian berkata kepada mereka: ” Tanamlah, bekerjalah, berdaganglah, dan begitu seterusnya”.

Adapun ketika kamu berkata: ” Tinggalkanlah, zuhudlah, dan ikutilah”, maka sedikit sekali orang yang akan mendengarkannya, khususnya orang-orang pada zaman sekarang ini, dan lebih khusus lagi bagi mereka orang awam.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid