Saya telah berdzikir dengan lafadz ini di samping syekh waliyullah sayidi Abu Al Hasan As Syadzuli Ra, pada sebagian kitab yang ada pada salah satu ulama fikih dari saudara kita di Bani Zarwal –semoga Allah menyelamatkan mereka dari kesesatan-.
Sebagaimana syekh yang mulia sang murabbi sidy Ali Ra telah mengajariku- yaitu sidy Ali Al Jamal- akan tetapi dengan cara yang lain yang lebih mudah dan lebih benar, yaitu dengan menekankan pada setiap huruf yang lima ketika kita melafadzkan: Allah, Allah, Allah. Meskipun kalian merasa sulit untuk menekannya, akan tetapi kalian akan tetap mengulanginya lagi.
Meskipun anda dengan sulit melafadzkannya seribu kali pada malam hari dan seribu kali di siang hari, maka anda akan mengulanginya seribu kali di siang hari dan seribu kali di malam hari.
Cara seperti ini memberikan inspirasi yang sangat besar kepadaku, ketika awal mula saya melakukannya sekitar sebulan beberapa hari, kemudian ilmu-ilmu wahbiyah (ilmu pemberian Allah Swt tanpa perantara) yang sangat banyak itu datang kepadaku, yang saya tidak pernah mencarinya, dan saya hanya berdzikir dengan lafadz Allah, serta menekan pada setiap hurufnya, hingga setelah satu bulan dzikir itu membawa saya untuk membaca firman Allah: ” Ia lah Dzat yang Awal, Dzat yang Akhir, Dzat yang Dzahir, dan Dzat yang Batin”(QS. Al Hadid: 3).
Maka sayapun berpaling darinya, dan tetap melazimkan dzikir lafadz Al Jalalah, akan tetapi ayat itu selalu datangdan tidak pernah meninggalkan saya, serta tidak pernah berpaling pergi dari benak saya. Kemudian sayapun berkata kepadanya: ” ada pun firman Allah Ta’ala: ” Ia lah Dzat yang Awal, Dzat yang Akhir, Dzat yang Dzahir, dan Dzat yang Batin”(QS. Al Hadid: 3), maka saya telah memahaminya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid