Awal tahun 2018, harga beras terus mengalami kenaikan yang cukup tinggi. (ilustrasi/aktual.com)
Jakarta, Aktual.com – Pemerintah menargetkan tak beberapa lama lagi akan melakukan impor beras. Hal itu guna mengatasi kenaikan harga beras yang terjadi sejak awal bulan ini. Kebijakan ini tak pelak menimbulkan kritikan dari banyak pihak. Selain karena tak akan lama lagi bakal ada panen raya, juga kebijakan ini sangat riskan di saat tahun politik ini.
Apalagi Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang punya kebijakan untuk impor adalah kader Partai Nasdem. “Jelas, ini menjadi masalah besar impor beras tersebut. Karena di tahun politik ini bisa saja impor beras ity hanyabuntuk mengumpulkan dana politik,” ketus analis ekonomi politik, Abdulrachim Kresno kepada Aktual.com, Sabtu (12/1).
Untuk itu, sebelum ada impor harus cek kebenarannya terlebih dahulu. Betulkan yang diimpor itu beras khusus, yang katanya tak ada di Indonesia? Hal-hal seperti itu harus jelas terlebih dahulu.
“Jadi harus benar-benar dicek kebrnarannya terkait kebijakan impor beras ini. Daribsisi harga juga aoakah itu wajar? Atau justru terjadi mark up harga karena memang tahun ini sebagai tahun politik,” dia menegaskan.
Karena selama ini, Kementerian Pertanian selalu mengklaim kalau stok beras selalu cukup. Dan itu mereka ungkapkan untuk menujukkan prestasi mereka. Tapi faktanya, Kemendag dan Bulog mengaku stok beras kurang, sehingga pemerintah selalu melakukan impor.

Artikel ini ditulis oleh: