San Jose, Aktual.com – Indonesia dan Kosta Rika jalin kerjasama berbagai sektor. Menyusul ditandatanganinya Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Cooperation Agreement) di San Jose, Kosta Rika, Jumat (21/8) lalu.

Penandatanganan dilakukan Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menlu Kosta Rika Manuel Gonzalez Sanz.

Selain penting bagi hubungan kerjasama kedua negara, perjanjian itu juga berlaku untuk peningkatan diplomasi ekonomi.

Perjanjian itu utamanya membahas kerjasama energi terbarukan. Lalu penanganan bencana, penanganan organisasi kejahatan lintas negara, dan ‘mandatory consular notification’.

Untuk energi baru terbarukan, yakni terkait geothermal. Dimana Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia. Di saat yang sama, sebagian besar atau 90 persen kebutuhan energi Kosta Rika pakai energi baru terbarukan.

Untuk penanganan bencana, kerjasama dilakukan dengan memperkuat kerjasama antar Badan yang bertanggung jawab menangani resiko dan penanganan bencana alam.

Untuk penanganan terhadap kejahatan terorganisir internasional, terutama penyelundupan narkotika, keduanya sepakat tingkatkan kerjasama.

Juga kerjasama mandatory consular notification sebagai upaya peningkatan perlindungan terhadap warga negaranya.

Keduanya juga sepakat tingkatkan kerjasama perdagangan dan investasi. Retno yakin produk-produk manufaktur Indonesia punya peluang besar di pasar Kosta Rika.

Tercatat, di 2014, total perdagangan Indonesia dan Kosta Rika mencapai USD 28,4 juta dengan surplus Indonesia sebesar USD 20,3 juta.

Artikel ini ditulis oleh: