Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Rumania, Nurul Arifin, didampingi Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Rumania, Anton Sukartono, saat menerima menerima Dubes Rumania Dan Adrian Balanescu di Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3/2024)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI-Parlemen Rumania, Nurul Arifin, didampingi Anggota GKSB DPR RI-Parlemen Rumania, Anton Sukartono, menerima Dubes Rumania Dan Adrian Balanescu di ruang Dubes. Dalam pertemuan ini kedua belah pihak ingin mempererat kerja sama di bidang bisnis.

Menurut Nurul saat ini kerja sama bisnis kedua belah pihak masih lebih banyak Indonesia yang mengekspor. Sementara dari pihak Rumania menghendaki kerja sama bisnis bisa berjalan seimbang.

“Jadi mereka berharap kerja sama perdagangan ada kerja sama bisnisnya ada peningkatan supaya balance, jadi jangan sampai ada imbalance. Oleh karena itu mereka ingin kerja sama bisnisnya lebih dipererat sehingga tidak cuma mereka ekspor, tapi juga mengimpor, dan kita mengekspor juga ke sana,” papar Nurul di Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).

“Oleh karena itu mereka ingin kerja sama bisnisnya lebih dipererat sehingga tidak cuma mereka ekspor, tapi juga mengimpor, dan kita mengekspor juga ke sana,”

Sementara itu Anton mengungkapkan saat ini Indonesia telah banyak mengekspor sumber daya alam ke Rumania, ada pun produk Rumani yang potensial untuk diimpor adalah senjata. “Kalau dari sana kira-kira alat senjata, seperti peluru, senapan juga bagus. Kalau dari kita tentu sumber daya alam,” ungkap Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

Kedua belah pihak juga sempat menyinggung kerja sama di bidang pendidikan. “Ada tukar-menukar mahasiswa yang bisa sekolah di sana dan juga dari sana sekolah di universitas yang ada di Indonesia. Selain itu juga ada banyak memberikan pelajaran bahasa Rumania,” ungkap Nurul.

Hal lain yang tak kalah penting adalah Dubes Rumania menyampaikan pesan dari Parlemen Rumania bahwa mereka akan berkunjung ke Parlemen Indonesia.  “Dan kami juga diundang untuk hadir, ada acara meeting tentang bisnis dan tadi investasi, dan itu dilaksanakan pada tanggal 22 April sampai dengan 24 April. Kami dari Parlemen Indonesia diundang untuk menghadiri diskusi tersebut,” jelas Nurul.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra

Tinggalkan Balasan