Indra Jaya Piliang menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggunakan dana dari korporasi dalam dan luar negeri untuk keperluan pencitraan politik. (ilustrasi/aktual.com)
Indra Jaya Piliang menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggunakan dana dari korporasi dalam dan luar negeri untuk keperluan pencitraan politik. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com-Pengamat politik Indra Jaya Piliang menyebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggunakan dana dari korporasi dalam dan luar negeri untuk keperluan pencitraan politik. Politisi Golkar itu menyampaikanya dalam akun Twitter @IndraJpiliang, Minggu (23/10).

Indra juga membeberkan bagaimana kerja pencitraan Ahok selama ini. Dari pembangunan rumah susun yang pendanaannya dari pengembang reklamasi, pengumpulan sejuta KTP di Mall, pembiayaan pemberitaan di media massa hingga bantuan komputer KPUD DKI.

Berikut kicauan Indra Jaya Piliang sebagaimana dikutip Aktual.com, Minggu (23/10) siang.

1. Terima anggaran ratusan trilyun dari korporasi2 raksasa atas nama Dana CSR itu adlh sembako politik yg sebenarnya di DKI Jkt.

2. Ratusan trilyun dana2 korporasi Alibaba & Cheng Kuan Tai yg dipakai utk bangun fasilitas2 publik sdh jd sembako politik Jkt dlm 5 thn ini.

3. Mudah sj; dana ratusan triliun dari korporasi2 raksasa Alibaba Jkt yg dipakai sbg citra politik sama sekali tdk diaudit, bukan uang negara.

4. So? Tai kucing itu buzzer2 yg mempersoalkan sembako a.n. Agus-Sylvi, tp diam dg dana sembako ratusan trilyun korporasi u/ citra politik.

5. Tak ada segobangnya itu nilai sembako Agus-Sylvi dibanding dana ratusan trilyun yg dipakai Ahok utk bangun citra dirinya selama ini. NULL!.

6. Neh sembako pencitraan dana pengembang yg dipake o/ Ahok. Jumlahnya trilyunan, boo abooo… Ginian yg mirip Romawi!.

7. Hayuk, main capture2an. Berapa trilyun dana pengembang reklamasi yg dipakai Ahok sbg sembako CSR? Mudah kok.

8. Jika gue beber angka2nya, mabok lu pade. Tmsk utk biayain relawan2 pengembangan & pengawasan rumah susun; itu dari korporasi lu, bidji!!!

9. “Ahok bangun rumah susun,” tulis lu di koran2 dg nada advertorial yg bau pesing. Itu kalimat SALAH. Yg ngebangun: pengembang. Dusta lu!!!

10. Praktek kolomnis2 berbayar yg banting setir dari isu2 agama ke isu2 teknis pembangunan Jkt ini sudah memuakkan. Bau iklannya tajam. Bidji!

11. Pindah jalur dari isu2 salaharah ke isu2 kota Jkt hanya demi uang dari pengembang itu bikin muntah selera intelektual gue. Mau gue bongkar?

12. Pamer kolom2 yg sepenuhnya utk nyari uang recehan itu setidaknya meneguhkan betapa klpk salaharah ini bener2 intellectual decoy. Bidji!

13. Sembako komputer ke KPU DKI itu lbh berbahaya 1000 kali drpd goody bag Agus-Sylvi.

14. Dan ingat, nyari 1 Juta KTP itu juga bagian dari sembako politik. Lu kampanye setahun lbh utk jd Cagub DKI dg modal kumur2? Mual gue. Huex!

15. Nggak malu lu, kampanyein Ahok setahun lbh pake hadiah ini itu, sembako ini itu, eh skrg persoalkan sembako Agus – Silvy? Lbh duluan siapa?

16. Capture aja tuh isi TL seleb2 ngehe buzzer2 culun yg setahun lbh kampanye dini Ahok, tmsk pake hadiah2 uang. Huex nggak sih? Bidji!

17. Ngaca dong! Yg kampanye Ahok Ahok Ahok sdh setahun siapa? Baca TL lu masing2. Dasar Romawi gadungan. Bidji!

18. Scr etik dan moral, buzzer2 yg kampanyein Ahok Ahok Ahok selama setahun ini, layak pindah warga negara ke zaman Romawi era Vincentius.

19. Yuuuk, laporin kampanye dini Ahok dg bukti 1 Juta KTP ke Bawaslu dan ribuan foto selfie di mal2 punya pengembang di Twitterland. Dooor!!!.

20. Booth2 kampanyein Ahok utk nyari KTP itu punya pengembang. Sembako murah meriah dari pengembang. Ngehe lu, kampange era Romawi! Bidji!.

21. Lu kampanyein Ahok sjk dini emang bukan dikasih dana sembako politik? Berani unjuk bidji, eh, rekening koran lu2 pade? Sok2an ngemeng etik!”

22. PPATK mestinya ikut meriksain data rekening koran buzzer2 itu. Tmsk yg nerima honor tambahan stlh nulis kolom ttg JKT Bau di koran2.

23. Lagian, buzzer2 yg sok2 ngintelek itu bukan warga DKI Jkt kek gue. Kerja mrk sok peduli org2 Jkt, pd nyari honor2 double aja tuh.

24. Syarat jd buzzer utama itu unjukin lu punya bidji, eh, KTP dulu dong. Itu baru jantan!

25. Satu2 gue bongkar kejahatan buzzer2 Ahok selama ini. Nih Taman Amir Hamzah, dibangun Barito Pacific TBK. Bidji lu!!!”

26. Udah, itu dulu. Ntar gue terusin. Gue byk waktu kok bongkar2 kejahatan intelektual buzzer2 Ahok yg byk yg bukan warga DKI Jkt ini.

*Soemitro

Artikel ini ditulis oleh: