Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) memprakirakan tekanan inflasi di DKI Jakarta di bulan September 2015 masih tinggi, terkait Hari Raya Idul Adha.

Direktur Perwakilan BI DKI Jakarta Doni P. Joewono mengatakan tekanan inflasi terutama dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap komoditas bahan pangan seperti daging sapi.

Selain itu faktor anomali cuaca El-Nino yang sudah mulai menunjukkan dampaknya terhadap daerah sentra produksi turut menjadi perhatian utama.

Menurut dia, fenomena El Nino bisa menyebabkan berkurangnya pasokan bahan pangan utama ke wilayah Jakarta. Akibatnya, tingginya inflasi di kelompok volatile food (komponen harga bergejolak).

Padahal, laporan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di 23 Juli lalu merevisi proyeksi El Nino 2015, dari moderat menjadi kuat. Revisi proyeksi juga dilakukan terhadap perkiraan periode kejadian yang lebih cepat. Dari sebelumnya diperkirakan akan datang sekitar Oktober 2015 menjadi sekitar Agustus.

“Dan diperkirakan akan berlangsung dari Triwulan III hingga Triwulan IV 2015. Revisi ini juga didukung oleh lembaga klimatologi dunia lainnya, baik melalui indikator Oceanic Nino Index (ONI) maupun Southern Oscillation Index (SOI),” ucap dia.

Berlanjutnya depreasiasi nilai tukar rupiah juga diprakirakan dapat membawa tekanan inflasi dari sisi inti. Terutama terkait komoditas-komoditas dengan kandungan impor yang cukup tinggi.

Artikel ini ditulis oleh: