Suasana proyek pembangunan depo Mass Rapid Transit (MRT) di Lebak Bulus, Jakarta, Rabu (26/7). Pembangunan moda transportasi MRT Jakarta Fase I Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 kilometer tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2019. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, mengatakan jika komisinya tidak menutup kemungkinan untuk membentuk panitia kerja (Panja) terhadap temuan penggunaan material impor dalam pengerjaan program proyek infrastruktur rezim Presiden Joko Widodo.

Hal itu terkait dengan munculnya kritik keras dari sejumlah elemen masyarakat yang meyanyangkan penggunaan komponen aspal impor pada pembangunan infrastruktur.

“Tentu ini menjadi catatan kami, dan dalam pembahsan beberapa waktu lalu menjadi perhatian isu dan kami akan menindaklanjuti, kalau perlu kami komisi V akan membuat Panja,” kata Djemi saat menjawab pertanyaan aktual.com, dimuat Minggu (5/11).

“Yang perlu diingat bahwa infrastruktur dibangun dan berutang untuk pembangunannya,” tambahnya.

Untuk itu, sambung Djemi, komisi akan mendalami seluruh komponen material yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur tersebut, baik dari material dasar seperti semen, maupun besi.

Bahkan, ia menegaskan, sejauhmana dalam pembangunan yang digadang-gadangkan Presiden Jokowi sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Jasa Konstruksi.

“Pertama, kita akan melihat kontraktor-kontraktor dalam UU Jasa Kontruksi memberikan ruang kepada kita punya kontraktor-kontraktor nasional, di daerah kontraktor lokal dan itu harus diberikan peluang (dilibatkan) dong,” papar dia.

“Dan tentu, soal komponen material kita juga bisa mengunakan milik sendiri (lokal) sepanjang berkualitas maka bisa digunakan,” pungkas Djemi.

 

Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang