Kanselir Jerman Friedrich Merz dan Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer - foto X

LONDON — Inggris dan Jerman sedang bersiap untuk menandatangani pakta pertahanan bersama termasuk klausul bantuan timbal balik jika terjadi ancaman terhadap salah satu negara.

Perjanjian pertahanan bersama Inggris-Jerman tersebut direncanakan akan ditandatangani oleh Perdana Menteri (PM) Inggris Sir Keir Starmer dan Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Kamis (17/7) nanti. Perjanjian tersebut menunjukkan, bahwa setiap ancaman strategis terhadap salah satu pihak, maka secara otomatis adalah ancaman bagi kedua pihak. Pakta pertahanan bersama ini merupakan pesan yang jelas kepada Rusia, sekaligus NATO yang bukan lagi satu-satunya garis pertahanan.

Dilansir dari Politico EU,  bahwa teks perjanjian tersebut hampir selesai, kata dua pejabat yang berkantor di London. Perjanjian tersebut diharapkan ditandatangani pada 17 Juli sebelum kedua parlemen memulai masa reses musim panas.

Bab-bab utama mencakup satu bab yang dikhususkan untuk pertahanan, yang dibangun berdasarkan Perjanjian Trinity House yang ditandatangani Oktober tahun lalu, yang menetapkan bahwa setiap ancaman strategis terhadap satu negara akan menjadi ancaman bagi negara lain.

Hal ini akan memberikan Jerman klausul bantuan timbal balik dengan kedua kekuatan nuklir Eropa, sejalan dengan keinginan Kanselir Jerman Friedrich Merz untuk memperkuat pencegahan benua itu secara terpisah dari AS.

Meskipun perjanjian tersebut kemungkinan akan menegaskan kembali komitmen kedua negara terhadap NATO sebagai landasan pertahanan kolektif mereka, pencantuman klausul tersebut menggarisbawahi dorongan bagi sekutu Eropa untuk bekerja lebih erat dalam hal keamanan saat AS menarik diri dari aliansi pertahanan NATO.

Dokumen tersebut diharapkan berisi langkah-langkah lebih lanjut untuk mengatasi migrasi ilegal, transportasi, serta penelitian dan inovasi. Dokumen tersebut juga  memuat komitmen untuk mempromosikan pertukaran lintas batas — area yang sangat sulit bagi pemerintahan Starmer karena ia menghadapi tekanan untuk mengurangi migrasi legal dan ilegal.

Setiap kesepakatan konkret mengenai mobilitas pemuda akan dinegosiasikan di tingkat Uni Eropa, setelah Inggris tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai area ini sebagai bagian dari ”pengaturan ulang”” yang disepakati pada bulan Mei lalu. Berlin telah menjadi salah satu ibu kota yang paling gencar mendorong liberalisasi aturan mengenai kaum muda yang datang ke Inggris.

Perjanjian antara PM Keir Starmer dan Kanselir Merz merupakan hasil dari 18 putaran negosiasi, tiga di antaranya diadakan secara langsung di Berlin dan dua di London.

Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Jerman mengatakan: ”Perjanjian ini akan membahas seluruh rentang hubungan kita.” Sedangkan Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris tidak menanggapi permintaan komentar hingga saat berita ini dipublikasikan.

Untuk diketahui, sebelumnya pada 23 Oktober 2024 lalu, Inggris dan Jerman yang sama-sama memiliki senjata nuklir, sudah membuat perjanjian pertahanan, namun hanya berisi komitmen kerja sama dan latihan militer gabungan.

Perjanjian yang ditandatangani PM Keir Starmer dan Kanselir Jerman saat itu, Kanselir Olaf Scholz, disebut Perjanjian Rumah Trinitas.

Bunyi klausul dari perjanjian tersebut diantaranya, memperkuat kerja sama antara angkatan bersenjata serta industri keamanan dan pertahanan, mencakup komitmen pengembangan senjata yang lebih presisi dan memiliki jangkauan lebih besar daripada sistem rudal jarak jauh saat ini, seperti Storm Shadow buatan Inggris, atau rudal Taurus buatan Jerman.

Berdasarkan perjanjian itu pula, Jerman akan sesekali menempatkan pesawat di Skotlandia untuk membantu melindungi Samudra Atlantik utara. Produsen senjata Jerman, Rheinmetall, pun akan membangun pabrik baru dan membuka 400 lowongan pekerjaan di Inggris.

(Indra Bonaparte)