Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto saat konferensi pers di Jakarta, Senin (1/10/2018). Wiranto mengungkapkan, hingga saat ini sudah ada sedikitnya 18 negara yang telah menawarkan bantuannya kepada Indonesia untuk menangani korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengimbau masyarakat tidak melakukan demonstrasi terkait kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Garut, Jawa Barat, Senin (22/10) lalu.

“Kalau saya bilang, selesaikan dengan cara hukum yang berlaku di negara ini, jangan sampai setiap kelompok membuat dalil hukum masing-masing, kemudian berujung pada aksi demonstrasi yang justru membuat rugi negara,” kata Wiranto di Kantor Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (25/10).

Ia meminta masyarakat untuk mempercayakan kasus pembakaran bendera tauhid kepada hukum, yakni kepolisian. Ia menekankan agar suasana damai tetap terjaga menjelang Pemilu 2019.

“Memang pasti ada kesalahan baik disengaja atau tidak, mari kita jaga suasana tenang jelang pemilu, kemarin kita berhasil sewaktu pilkada, Asian Games hingga Asian Paragames. Mari diselesaikan secara Islami, tenang, kalau dalam Islam ada istilah ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan semangat tabayyun mencari kebenaran melalui hukum yang berlaku di negeri ini,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Wiranto mengaku sudah mendapat kabar bahwa tiga pelaku pembakar bendera telah meminta maaf atas nama pribadi, bukan atas nama organisasi.

“Ketiganya sudah minta maaf kok, mereka bilang melakukannya secara pribadi, lalu organisasi menyerahkannya kepada pihak kepolisian, tinggal kita tunggu saja proses hukumnya,” kata Wiranto.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan